Robby Giroth Minta Petugas Kepolisian Tindak Tegas Pelaku Penganiayaan
Kasus penganiayaan anggota Polri dan perkelahian antar kelompok di Desa Tonom dan Ibolian mendapat perhatian serius anggota Dewan Bolmong Robby Giroth
Penulis: Maickel Karundeng | Editor: Siti Nurjanah
Laporan Wartawan Tribun Manado, Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Kasus penganiayaan anggota Polri dan perkelahian antar kelompok di Desa Tonom dan Ibolian mendapat perhatian serius anggota Dewan Bolmong Robby Giroth dan meminta petugas menindak tegas para pelaku.
"Seharusnya masyarakat atau kelompok yang bertikai dapat menahan diri agar tidak terjadi masalah lebih besar lagi," ucapnya kepada Tribun Manado Senin (1/10).
Robby Giroth yang juga Ketua Pria Kaum Bapa GMIBM Mogoyunggung meminta para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda masing-masing desa untuk menenangkan masyarakat baik Desa Tonom maupun Desa Ibolian.
"Bagi para pelaku penganiayaan terutama seorang anggota kepolisian Bripka I Made Darsa (35) asal desa Werdi Agung Selatan Kecamatan Dumoga Tengah, yang bertugas di Polsek Dumoga Barat menjadi korban penganiayaan oleh beberapa warga yang masih dalam pengejaran petugas," jelasnya.
Giroth meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku penganiayaan agar ada efek jerah.
"Apalagi sudah mendekati ibadah-ibadah persiapan Natal nantinya, jadi perlu diperhatikan terkait keamanan wilayah," jelasnya.
Berdasarkan data dari kepolisian, kejadian itu, terjadi pada hari Minggu (30/9) 2018 sekira pukul 19.45 wita di desa Tonom.
Terinformasi, kronologis kejadiannya yaitu korban yang merupakan anggota Bhabinkamtibmas, berada di desa Ibolian Satu untuk mengantisipasi Kamtibmas di lokasi kejadian, kemudian satu sekitar pukul 19.00 wita korban pergi ke Desa Tonom dan disanalah korban dianiaya beberapa warga.