Gempa Sulteng
Gleen Mononutu Ditemukan di Tangga, Jenazah Dibawa Lewat Jalur Darat
James Sela, perwakilan keluarga Gleen Mononutu mengatakan, kepastian tewasnya Glen diperoleh sekira pukul 17.30 Wita.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUN MANADO.CO.ID, MANADO - James Sela, perwakilan keluarga Gleen Mononutu mengatakan, kepastian tewasnya Gleen diperoleh sekira pukul 17.30 Wita.
"Gleen ditemukan di tangga kemungkinan ia sempat berusaha lari lewat tangga darurat," kata dia.
Dikatakan Sela, Gleen diduga tak langsung tewas.
Keluarga menduga ia wafat pada Sabtu.
Ungkap dia, Gleen diindentifikasi lewat tanda lahir di kaki.
"Kalau Petra diidentifikasi lewat cincin," kata dia.
Menurut Sela, jenazah Gleen akan dibawa pada malam ini juga lewat jalur darat.
Meninggalnya sang kakak Gleen Mononutu, terasa sangat tragis bagi Timothy Mononutu.
Pasalnya, ini kehilangan yang kedua bagi Timothy. "Sebelumnya saya kehilangan kakak saya, dan kini Gleen," kata dia.
Sebut Timothy, mereka bersaudara tiga. "Kini tinggal saya sendiri," beber dia.
Timothy mengatakan, hubungan ia dan adiknya sangat dekat kendati keduanya tinggal berjauhan. "Ia kuliah di Jakarta," kata dia.
Sang adik di mata Timothy adalah figur yang suka tantangan. Ia menekuni paralayang sejak enam tahun lalu. "Ia diajak Pingkan Mandagi," kata dia.
Seperti diberitakan, kabar meninggalnya Gleen Mononutu (20) lebih dahulu diketahui sang ayah Bartolomeus Mononutu.
Mononutu ikut tim pencarian korban paralayang Sulut yang tertimbun di Hotel Roa Roa Palu.
Senin siang, ada dua jenazah ditemukan. Di samping seorang jenazah diketemukan dompet, tas dan parasut milik Glen.
"Parasut itu diberikan ayahnya," kata James Sela, paman Gleen.