PLN Segera Pulihkan Listrik di Palu hingga Kisah Nurul Terjebak 2 Hari Dalam Kubangan
Ketersediaan listrik jadi masalah di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Daerah yang baru saja dilanda gempa dan tsunami itu
Hal ini pula yang mempersulit akses kendaraan pemadam kebakaran saat Rutan Donggala dibakar para narapidana, Sabtu (29/9/2018).
Bergerak menuju pusat kota Donggala, bangunan hancur juga masih ditemui. Pada malam hari, suasana gelap gulita, aliran listrik terputus di kota ini.
Äkses transportasi terkendala karena tanah yang bercampur lumpur. Diduga, wilayah yang masuk ke dalam pesisir ini adalah area terdampak tsunami yang terjadi tak lama setelah gempa besar Jumat lalu.
Dugaan itu diperkuat lantaran Kompas.com juga menemukan ada sebuah rumah yang terseret sampai ke tengah jalan. Adapun Donggala adalah kota yang juga cukup parah terdampak gempa dan tsunami, selain Palu. Jarak Donggala dan Palu cukup dekat.
Jika berkendara, kedua kota ini cukup ditempuh dalam waktu 1 jam. Sejauh ini, akses jalan dari Donggala menuju Palu lewat Jalan Trans Palu-Donggala masih bisa dilalui.
Saya Tidak Bisa Menyelamatkan Istri dan Dua Anakku…”
Petugas Basarnas berusaha menyelamatkan korban gempa bernama Nurul di Kompleks Perumnas Bala Roa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu.
Nurul masih hidup tetapi tidak bisa keluar karena tubuhnya terjebak dalam kubangan air saat kejadian gempa pada Jumat, 28 September 2018.
Di sampingnya, ada jenazah ibunya, Risni, yang juga teredam air yang berasal dari PDAM yang bocor.
Nurul sudah dua hari terjebak tertanam setengah badan. Dia masih bisa bertahan karena terus diberikan makan dan minum oleh pihak keluarga.
Anak perempuan yang duduk di bangku SMA ini terlihat sangat lemah dan letih tetapi tetap bertahan hidup.
"Anakku sempat minta tolong waktu kejadian, saya di samping rumah saat gempa. Saya lari keluar dan tidak bisa lagi menyelamatkan ibunya dan dua anakku," kata Yusuf, ayah Nurul, di lokasi kejadian, Minggu (30/9/2018).
Kompleks Perumnas Bala Roa merupakah salah satu kelurahan dengan ratusan rumah yang rata dengan tanah. Bau bangkai mulai menyengat di lokasi.
Sejumlah warga terlihat berusaha mencari barang-barang yang bisa diselamatkan. Menurut mereka, masih banyak mayat yang terjebak di dalam rumah belum dikeluarkan.
Rahmat, salah satu warga sekitar Perumnas Bala Roa, mengatakan, gempa ini meluluhlantahkan satukelurahan, ratusan rumah rusak berat, dan menyebabkan tanah longsor. Ratusan rumah di sekitar lokasi juga terbakar.