Gempa Palu
Dua Hari Terjebak di Samping Jenazah Ibunya dengan Bau Bangkai,Siswi Ini Selamat dari Gempa di Palu
Salah satunya adalah kisah seorang gadis SMA bernama Nurul, korban bencana gempa dan tsunami asal kota Palu.
Bahkan, menurut warga, masih banyak mayat yang terjebak di dalam rumah dan belum dievakuasi.
Rahmat, salah satu warga sekitar Perumnas Bala Roa, menjelaskan, gempa ini meluluhlantahkan satu kelurahan, ratusan rumah rusak berat, dan menyebabkan tanah longsor.
Melansir Tribunnews, tim Basarnas pagi ini melakukan upaya evakuasi yang berada dalam tiga titik, yakni Perumnas Bala Roa, Hotel Roa-roa, dan Mall Ramayana.
Hingga pagi tadi, Minggu (30/9/2018), korban gempa Palu sudah mencapai lebih dari 400 orang.
Kabar terakhir menyebutkan jumlah korban telah mencapai 420 orang dan ini masih bisa terus bertambah.
Sebelumnya telah dikabarkan bahwa gempa terjadi lebih dari lima kali dengan magnitudo antara 5-7,4.
Gelombang tsunami kemudian menerjang Pantai Talise, Palu.
Dilansir dari BMKG, tinggi gelombang diperkirakan antara 0,5-2,0 meter.
Akibat kejadian ini banyak bangunan yang roboh.
Salah satu saksi mata yaitu Nining sempat melihat kondisi pasca gempa dan tsunami.
"Banyak mayat berserakan di pantai dan mengambang di permukaan laut," kata Nining saat dihubungi Kompas.com di lokasi pengungsian gedung DPRD Kota Palu, Sabtu (29/9/2018).
Nining menambahkan bahwa kondisi korban dunia sangat memprihatinkan.
Jenazah bercampur dengan puing-puing material yang berserakan.
Sebagian jalan raya pun hancur akibat terjangan gelombang tsunami.