Abram Absen Kuliah dari Australia Demi Saksikan Ibu Dilantik, Tatong Dipeluk Pendukung Setia

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Demi menyaksikan pelantikan sang ibu, Abram Supit absen dari kuliahnya di Australia.

Abram adalah putra dari Evangeline Sasingen, Bupati Sitaro terpilih.

Selasa (25/09/2018) di kantor DPRD Sulut, Sasingen bersama empat kepala daerah lainnya dilantik oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

"Saya dari Australia, jauh-jauh kemari untuk menyaksikan ibu dilantik," kata dia.

Abram mengakui, kuliah memang penting.

Tapi lebih penting lagi menyaksikan peristiwa bersejarah ibunya.

"Ini momen penting bagi kami sekeluarga," ujar dia.

Abram mengatakan, dirinya mengikuti perjuangan ibunya.

Suka duka ibunya ia ketahui.

"Ini puncak perjuangannya," kata dia.

Abram berpesan kepada ibunya untuk bekerja sepenuhnya demi rakyat dan menjauhi perilaku korupsi.

Alena, putri Sasingen mengatakan, ia sangat bangga melihat ibunya mengenakan pakaian Bupati.

"Saya terharu melihat ibu," kata pelajar MIS Minut ini.

Sasingen kepada Tribun Manado mengaku dikuatkan dengan dukungan keluarga.

"Suami dan anak-anak selalu memberi dukungan kepada saya," kata dia.

Amatan Tribun Manado, usai acara, Sasingen dan sang suami langsung mengajak kedua anaknya untuk berfoto dengan keluarga Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Abram dan Alena berada diantara Eva dan Olly.

Abram mengenakan jas hitam dan dasi merah, sedang adiknya memakai gaun putih.

Wagub Sulut Steven Kandouw sempat mengajak dua saudara kandung ini bercakap cakap.

Hangatnya dukungan keluarga juga dirasakan Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey.

Robby mendapat dukungan penuh dari sang kakak.

Olly tersenyum padanya saat menyematkan pangkat.

Sebelumnya momen seperti itu amat jarang terjadi di depan umum.

Hangatnya hubungan antara pendukung dan calon layaknya keluarga terjadi pada Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara.

Sepanjang pelantikan, Tatong dielu -elukan ratusan warganya yang hadir.

Usai pelantikan, dia mendapat pelukan dari pendukung wanita.

Titin salah satu pendukung mengaku tak tahan untuk bertepuk tangan dan berteriak saat Tatong sedang diambil sumpah.

"Ini buah perjuangan kami semua," kata dia.

Titin datang sejak subuh menumpang mobil yang disewa bersama.

Ia terpaksa melewatkan sarapan pagi karena buru buru.

"Sepanjang hari ini kami ikut ibu Tatong," kata dia. (art)