Prediksi Rupiah: Berkat Intervensi BI, IHSG Peluang Rebound
Intervensi Bank Indonesia (BI) berhasil membuat rupiah perkasa. Kemarin, rupiah di pasar spot terangkat 0,17%
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Demi mendekap pelanggan baru, Smartfren getol menawarkan aneka layanan dan produk baru. Sebut saja kartu perdana unlimited dan voucher Super 4G Unlimited dan Super 4G Kuota yang rilis di pasaran sejak kemarin. Mereka membanderol paket kuota tanpa batas selama 30 hari itu seharga Rp 65.000.
Smartfren juga rajin berkongsi dengan sejumlah vendor telepon pintar untuk menghadirkan perangkat ponsel 4G open market handset (OMH). "Salah satunya kerjasama dengan Samsung, bundling dengan kami sekitar 1.000 perangkat per hari," beber Djoko.
Beberapa vendor ponsel yang sudah berkongsi dengan Smartfren seperti Xiaomi, Apple, Lenovo, Motorola, Evercoss, Genpro, LG, Sharp, Haier, Himax, Hisense dan Nubia. Asal tahu, Smartfren juga memiliki merek ponsel sendiri yaitu Andromax.
Hingga kini, Smartfren belum merilis kinerja semester I 2018. Sementara KONTAN mencatat, mereka mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,79 triliun. Perinciannya, 85% pinjaman bank dan 15% kas internal.
Singa Mas Andalkan Bisnis Teh Kemasan
Bisnis minuman teh kemasan masih menyegarkan. Salah satu produsennya, PT Singa Mas Indonesia, terus memperkuat penjualan produk minuman teh kemasan botol dan kemasan gelas.
Saat ini Singa Mas Indonesia memiliki line up produk mulai dari Fiesta Tea hingga produk minuman kemasan gelas bermerek Sepet Wangi.Singa Mas Indonesia sudah memiliki dua fasilitas produksi di Cikande, Banten, dan Pandaan, Jawa Timur.
Bahkan, distribusi penjualan produk Singa Mas Indonesia sudah menyentuh seluruh wilayah Indonesia. Dus, manajemen optimistis bisa memenuhi target pertumbuhan penjualan hingga 200% pada tahun ini.
New Business Development Manager PT Singa Mas Indonesia, Santo Kadarusman, mengemukakan, manajemen sudah memperkenalkan produk white tea pertama ke pasar Indonesia. Kemudian dilanjutkan varian produk Fiesta Black Tea dan Green Tea.
"Belum ada (produk Fiesta Tea baru) karena kami sedang masuk teh kemasan cup atau gelas, yaitu Sepet Wangi rasa jasmin dan sebelumnya ada merek Serrr dengan tiga pilihan rasa yakni jasmin, leci dan apel," ujar dia kepada KONTAN, Minggu (16/9).
Selain produk kemasan teh, anak usaha Charoen Pokphand Group ini masih memiliki produk air mineral Frozen dan minuman rasa buah melalui Fruitamix.
Namun saat ini varian minuman teh masih mendominasi penjualan Singa Mas Indonesia. Hal tersebut lantaran permintaan pasar teh masih sangat besar, termasuk teh kemasan botol dan gelas. "(Demand terbesar) urutannya adalah Fiesta White Tea, Black Tea kemudian Green Tea. Komposisi ini mungkin karena produk White Tea adalah yang pertama di Indonesia," lanjut Santo.
Menurut dia, produk teh kemasan gelas mampu mengimbangi penjualan minuman kemasan botol. Hal tersebut lantaran penjualan segmen gelas menyasar kelas menengah bawah dengan channel penjualan pasar tradisional. Dari kategori usia, produk kemasan botol menyasar konsumen usia menengah, sedangkan teh kemasan gelas menyasar konsumen anak SD hingga kalangan SMP.
Proporsi penjualan di setiap pulau mengalami perbedaan karena segmentasi pasarnya yang berlainan. "Kalau botol untuk menengah dan menengah atas yang jualannya di modern channel, meski ada pula di channel traditional," ungkap Santo.
Berdasarkan catatan resmi Singa Mas Indonesia, pada Mei 2018 perusahaan memperkenalkan produk baru Fontana Alkaline Water. Produk tersebut diklaim sebagai air alkaline dengan microluster dan antioxodant untuk daya tahan tubuh.
(Andy Dwijayanto/Tendi Mahadi/Anna Maria Anggita Risang/Disa Ayulia Agatha/Nur Pehatul Janna/Umi Kulsum)