Lulusan Unsrat Ramai Mengurus Syarat Pendaftaran CPNS 2018 di Kantor Pusat Unsrat
Selasa (18/9/2018) seakan menjadi tanggal keramat bagi para pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 lulusan Unsrat
Penulis: | Editor: David_Kusuma
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Selasa (18/9/2018) seakan menjadi tanggal keramat bagi para pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 lulusan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
Mereka berbondong-bondong mengurus syarat pendaftaran CPNS di kampus ini.
Banyak yang mengurus di tanggal ini, karena besok sudah dibuka pendaftaran CPNS, baik fresh graduate maupun lulusan lama sama-sama berusaha mengurus persyaratan di almamater tercinta mereka.
Fendry Gabriel (27), warga Sanger dan Steffi Durian( 27), warga Bitung misalnya. Sepasang kekasih itu mencoba peruntungan untuk kedua kalinya setelah gagal di kesempatan pertama.
"Lebih mengurus akreditasi BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Itu yang lama," kata Fendry.
Baca: Inilah Rincian Gaji Pokok PNS Jika Lolos Seleksi CPNS 2018, Tertinggi Golongan IV E : Rp 3.422.100
Steffi mengatakan, syarat lain lumayan mudah diurus. Itu misalnya ijazah dan transkrip nilai.
Kesulitan pengurusan ternyata bukan datang dari fakultas atau universitas. Kesulitan meraih mimpi datang dari diri sendiri.
"Lamanya di antre. Lamanya menunggu," kata Fendry.
Kebetulan mereka baru datang sejam sebelum lembaran akreditasi didapat. Mereka datang hari ini karena ingin secepatnya lengkap berkas.
"Saya menyesuaikan waktu," ujar Fendry.
Baca: Daftar CPNS 2018, Ini 9 Syarat Dasar yang Harus Dipenuhi Pelamar
Ia percaya semakin cepat diurus semakin besar peluang lolos. Keinginan menjadi abdi negara semakin mudah digapai.
Fendry merupakan lulusan Fisip tahun 2016. Begitu pula Steffi, Keduanya kompak dalam cita-cita menjadi PNS.
Fendry sudah mencoba berbagai pekerjaan. Ia sudah pernah menjadi wartawan, juga sudah pernah kerja di bagian kredit kendaraan.
Ia berharap PNS menjadi pelabuhan terakhir. Steffi memiliki riwayat pekerjaan cukup singkat. Ia pernah kerja di BPJS Kesehatan. Sama seperti Fendry, ia ingin PNS menjadi sasaran akhir.
Fendry dan Steffi masih meminta bantuan orangtua dalam keuangan. Mereka berharap dengan PNS, keuangan mereka mandiri.
