Warga Malalayang yang Tewas Ditikam Gara-gara Siram Air Ternyata Paman Tersangka
Tersangka kasus pembunuhan di Kelurahan Air Terang, Kota Manado oleh berinisial OL alias Oknius mengaku tak berniat
Penulis: Nielton Durado | Editor: Aldi Ponge
Psikolog Sulut Orley Charity Sualang, mengatakan perilaku main hakim sendiri identik dengan agresi dan psikologi massa.
"Agresi adalah perasaan marah meluap-luap yang melibatkan pengiriman stimulus berbahaya dan diwujudkan dengan respon perilaku disengaja, seprti melukai atau mencelakakan orang lain, melanggar hak orang lain secara paksa, penyerangan, penghinaan dan frustrasi," kata dia.
Ia menambahkan agresi dikelompokkan dalam 6 jenis yakni agresi fisik, agresi verbal, agresi langsung, agresi tidak langsung, agresi secar sadar dikontrol, dan atau agresi implusif arau berulang.
Sedangkan untuk penyebab agresi ada dua hal yakni faktor situasi dan faktor pribadi.
Baca: Partai Demokrat Sulut Dukung Jokowi-Ma’ruf, Vicky Lumentut: Keputusan dari 15 Dewan Pimpinan Cabang
"Perilaku agresi akan semakin besar ketika dilakukan secara berkelompok (massa). Hal ini terjadi karena agresivitas aktif orang-orang dalam kelompok, akan mampu menjadi pendorong munculnya agresivitas orang yang sebelumnya pasif," aku dia.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini membeber, jika agresi bisa membuat massa pasif yang semula ragu-ragu atau kuatir berbalik keyakinan untuk berani ikut dalam perilaku main hakim sendiri, seperti yang terjadi di Bolsel.
Baca: Ribka Sudah 2 Kali Lihat Jasad Bayi Dibuang di Sungai Sario
Guna mencegah perilaku main hakim sendiri diperlukan sedikitnya empat langkah yakni :
- Mempererat komunikasi antara para penegak hukum dan masyarakat, caranya memberi kesadaran akan pentingnya penegak hukum bagi keamanan masyarakat
- Penegakan hukum harus tegas dan transparan. Dimana harus sesuai standard hukum yang berlaku akan memberi kepuasan kepada masyarakat terhadap pelayanan dari para penegak hukum.
- Pemerintah harus mengambil tindakan serius dalam menyelesaikan persoalan main hakim sendiri. Lakukan pendekatan kebudayaan dan kekeluargaan, karena pendekatan inilah masyarakat bisa lebih cepat menerima kebijakan pemerintah, dan dengan sendirinya mereka akan melakukan perubahan perilaku.
- Membuat program kepada masyarakat tentang social skill training, dimana bertujuan untuk pembangunan perilaku positif, kemampuan berinteraksi dengan orang lain, dan berperilaku sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku didalam masyarakat. (nie)