Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Hidup Pengarang The Lord of the Rings

John Ronald Reuel Tolkien dikenal akan novel fantasi yang sangat terkenal seperti The Hobbit, trilogi The Lord of the Rings

Editor: Aldi Ponge
AP via The Telegraph
JRR Tolkien, pengarang novel The Hobbit dan The Lord of the Rings. 

Dia memilih untuk menyelesaikan pendidikannya hingga lulus di Juli 1915. Setelah itu dia ditempatkan di resimen infantri Lancashire Fusiliers dengan pangkat Letnan Dua.

Dia berlatih bersama Batalion 13 Cannock Chase, Staffordshire, selama 11 bulan. 2 Juni 1916, Tolkien menerima telegram penempatannya di Perancis.

Tolkien masuk ke Somme awal Juli 1916, dan terlibat Pertempuan Somme. 27 Oktober 1916, dia terkena demam Trench ketika batalionnya bersiap menyerang Parit Regina.

Sepanjang pertempuran, dia harus bolak-balik antara rumah sakit dan garnisun, dan dinyatakan tidak fit untuk mengabdi.

Baca: Pasukan Vietnam Ini Mengerikan dan Selalu Telanjang saat Berperang

3. Karir Menulis
Di 3 November 1920, Tolkien dibebastugaskan dari militer dengan pangkat Letnan. Pekerjaan pertama sebagai rakyat sipil adalah Kamus Inggris Oxford.

Di sana, dia bekerja di bagian sejarah dan etimologi kata dengan asal usul Jerman, dimulai dari huruf W.

Di tahun yang sama, Tolkien bergabung bersama jurusan Bahasa Inggris Universitas Leeds dengan jabatan Reader atau akademisi senior.

Beberapa tahun kemudian, dia menjadi profesor di Universitas Oxford. Di sana, dia membentuk grup menulis bernama The Inklings.

Dalam anggota kelompok tersebut, terdapat CS Lewis, novelis yang bakal terkenal karena karyanya Chronicles of Narnia, dan Owen Barfield.

Ketika di Oxford mengerjakan sebuah makalah, secara spontan Tolkien menulis sebuah cerita pendek berjudul The Hobbit.

Baca: Den Harin, Pasukan Khusus Paling Misterius, Wolter Mongisidi Personelnya Paling Ditakuti Belanda

4. Lahirnya Mahakarya: Hobbit dan The Lord of the Rings

Kisah mengenai petualangan hobbit bernama Bilbo Baggins pertama kali dipublikasikan pada 1937, dan dikategorikan sebagai buku anak-anak.

Tolkien sempat mengutarakan bahwa dia tidak bermaksud menjadikan Hobbit sebagai buku bagi anak-anak. Dia kemudian membuat 100 gambar untuk memperkuat narasinya.

Beberapa tahun kemudian ketika mengerjakan makalah ilmiah, Tolkien menelurkan novel terbaiknya, The Lord of the Rings.

Bagian pertama dari trilogi tersebut, The Fellowship of the Rings, dirilis pada 1954, The Two Towers dan The Return of the Kings dipublikasikan pada 1955.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved