Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sering Dianggap Menjijikan, Lalat Bisa Datangkan Rupiah Bagi Pria Ini, Begini Caranya!

Karena melihat pakan ternak terus mengalani kanaikan yang tak terkendali, dan mengakibatkan banyak peternak keberatan.

Editor:
beautyhealthtips.in
Lalat 

Setelah menetas dan berusia 5 hari, larva diletakkan pada sampah organik. Setelah 10 hari, maka larva tersebut sudah dapat dipanen.

“Waktu panen, dapat menghasilkan sekitar 1 sampai 2 kilogram larva yang siap dijadikan pakan ternak,” ungkapnya.

Selain dapat dipanen dalam bentuk larva, Ismanto juga mengaku menjual telurnya, dengan harga Rp 7 ribu per gramnya.

"Biasanya perhari bisa sampai 70 sampai 90 gram telur. Bahkan juga bisa lebih dari 90 gram," ungkapnya. Jumlah telur memang tidak tentu, tergantung cuaca. Kalau lembab jumlah telurnya banyak, kalau panas atau kemarau telurnya berkurang.

Sementara kandang dan juga ruangannya dipenuhi dengan kebutuhan yang biasa dijadikan tempat berkembang biaknya lalat.

Ada, daun-daunan, kasa, bejana, tempat kelembaban dan lainnya.

" Mau belajar boleh dan terbuka di tempat saya," katanya.

Ternyata budidaya lalat yang dijalani warga Barat Lamongan kota ini sudah semakin meluas.

Menurut Ismanto, pemasaran telur lalat ini sudah sampai keluar kota, bahkan hingga ke negeri, negara tetangga, ada Malaysia.

"Yang beli telur ini juga banyak, ada dari Samarinda, Bima, bahkan Malaysia," katanya 
Pemasaran telur cukup gampang, yakni dengan memanfaatkan teknologi dunia maya. Ismanto memasarkannya melalui online.

Dalam perhitungan ekonomi ada untung cukup lumayan bagi pengguna Manggot, untuk kepentingan makan ternak.

Untuk satu kilogram Maggot, ia biasa menjualnya dengan harga Rp 7 ribu per kilogram.

Agar lebih hemat, larva yang siap dijadikan pakan tersebut, bisa dicampur dengan bekatul untuk membuat pelet. Perbandingannya antara 600 gram larva dan 400 gram bekatul atau dedak untuk takaran 1 kilogram.

Kandungan protein dalam larva ini cukup tinggi, sehingga baik untuk pakan ternak. Larva, kandungan proteinnya antara 40 sampai 50 persen.(Surya/Hanif Manshuri)

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved