Truk Tertahan di Pelabuhan Bitung
Ratusan Truk Pengangkut Sembako Tertahan di Pelabuhan ASDP Bitung, Ini Penyebabnya
Ratusan truk masih tertahan selama tiga minggu di Pelabuhan ASDP Bitung, Sulawesi Utara hingga pada Jumat (24/8/2018).
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Aldi Ponge
Pengusaha merugi
"Kalau kami sekali trip itu yang truk besar itu bisa mendapatkan bayaran Rp 40 juta, dengan keuntungan bersih itu sekitar Rp 16 juta, jadi kalau sudah tiga Minggu lumayan kerugian kami," jelas Ronal Toar pengusaha dan pemilik truk yang mengantre di pelabuhan ASDP Bitung, Jumat (24/8/2018).
Ia mengatakan, kalau truk kecil biasanya sekali trip bisa mendapatkan upah kotor Rp 16 juta dengan keuntungan bersih sekitar Rp 5-6 juta. Tergantung dari lokasi drop barang.
"Kalau untuk bahan muatan ya paling tidak terasa kerugiannya, lantaran kan tetap sampai di sana akan di jual, namun keuntungan berapa yang di dapat belum diketahui, tergantung harga barang tersebut di sana berapa saat ini," kata dia.
Baca: 7 Fakta Menarik Menteri Susi di Bitung, Pantau Selat Lembeh hingga Komandoi Penenggelaman 125 Kapal
Baca: Daftar 15 Kapal Ditenggelamkan di Perairan Kema, Menteri Susi: Ini Bukan Gaya-gayaan
Ia menjelaskan, sekali trip biasanya sopir diberikan upah antara Rp 1,5 huta hingga Rp 2 juta dengan uang makan seminggu atau sekali trip.
"Sekarang ini kebanyakan untuk uang makan habis Rp 100 ribu per orang untuk satu hari," kata dia.
Sehingga jika sudah melewati seminggu biasanya sopir menggunakan uang sendiri, dan akan diganti oleh bos mereka "Tapi tergantung bos juga," jelas dia.
Menurutnya, jumlah kerugian yang dialami yaitu pemasukan berkurang, termasuk biaya sopir selepas satu Minggu.
"Kalau ada barang makanan yang mudah rusak seperti telur ya itu juga kerugian, dan di sini ada satu truk yang memuat telur, tapi sopirnya sudah pulang Tobelo," jelasnya

Kapal Mulai Berlayar
Kepastian pemberangkatan ratusan truk ke Ternate belum diketahui sampai kapan.
Namun empat kapal ASDP mulai berangkat yaitu KM Gorango menuju ke Ternate karena memang kapal tersebut melayani jalur tersebut, pada Jumat (24/8/2018)
Sementara KMP Tarusi yang rencananya akan berangkat ke Ternate tidak jadi berangkat lantaran belum mendapatkan surat izin berlayar dari KSOP terkendala belum adanya surat izin perlintasan dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Baca: 15 Fakta Uni Emirat Arab yang Timnasnya Jadi Lawan Indonesia di Babak 16 Besar Asian Games 2018
Baca: 6 Fakta Menarik tentang Ambar Dwi Klaudiyah, Paspampres Presiden Jokowi yang Viral
Sementara untuk KMP Bawal sudah melayani jalur Bitung-Mangarang-Musi-MLG lantaran itu merupakan jalur sebenarnya.
"Tadi kami sudah mengeluarkan izin berlayar untuk beberapa kapal yang memiliki rute sebenarnya," jelas Frederik Karuntu Kepala KSOP Bitung, Jumat (24/8).