Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Jerit-jerit saat Gempa 7 SR Guncang Lombok

Gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) kembali mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pusat gempa berada di timur

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
ANTARA FOTO/ AHMAD SUBAIDI
Seorang laki-laki melihat rumahnya yang sebagian temboknya roboh pascagempa bumi di Dusun Lendang Bajur, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8/2018). Gempa bumi bermagnitudo 7 mengguncang Lombok, Minggu (5/8/2018) malam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MATARAM - Gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) kembali mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pusat gempa berada di timur laut Lombok Timur.

"Info gempa magnitudo 7,0 (SR), 19 Agustus 2018, pukul 21:56:27," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Petugas Tagana Kementerian Sosial, Dedi yang kebetulan sedang berada di Mataram mengatakan sebelum gempa bumi terjadi mendadak semua lampu dan listrik padam.

Setelah itu guncangan keras terasa. Suasana di kota Mataram pun berubah menjadi gelap gulita dan penuh dengan kepanikan.
"Suasana sekarang gelap. Sebelum gempa diawali padam lampu," kata Dedi saat dihubungi Tribun.

Ia juga mengatakan warga-warga di Mataram juga mengalami kepanikan. Mereka berlarian dan mencari tanah lapang untuk menyelamatkan diri.
"Ada yang mengungsi di Islamic Center, di tanah lapang,"kata dia.

Dedi bercerita bahwa pada Minggu sudah lima kali terjadi gempa bumi. Terbesar adalah kejadian pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB dengan kekuatan 7 magnitudo.

Warga-warga di Mataram kata dia juga tidak pernah menutup pintu rumah ataupun gedung-gedung perkantoran. Mereka mengalami trauma karena kerap dilanda bencana gempa bumi.

Warga Lombok mengungsi ke tenda-tenda untuk menghindari bahaya gempa susulan, Senin (6/8/2018).
Warga Lombok mengungsi ke tenda-tenda untuk menghindari bahaya gempa susulan, Senin (6/8/2018). (antara)

"Pintu-pintu di rumah warga tidak pernah tertutup. Mereka pengalaman gempa-gempa yang lalu. Sehari ini saja sudah lima kali terjadi gempa,"kata Dedi.

Sementara itu Kasubdit Penanganan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Iyan Kusmadiana juga bercerita saat gempa bumi 7 SR terjadi seluruh warga banyak yang menjerit-jerit. Iyan saat gempa terjadi berada di Jalan Pancausaha Kota Mataram.

"Sangat keras sekali gempanya. Warga jerit-jerit. Sekarang gelap gulita hanya lampu sorot mobil dan motor yang terlihat,"kata Iyan.

Ketika ditanya apakah ada korban jiwa dan kerusakan bangunan di kota Mataram, Iyan belum bisa memastikan. Tim-tim penyelamat yang juga masih bekerja di Mataram juga belum melaporkan adanya korban jiwa ataupun kerusakan bangunan.

"Yang terpenting sekarang keselamatan teman-teman penyelamat. Kalau soal kerusakan pasti ada tapi kita belum dapat laporan,"ujar Iyan.

Sejumlah turis selamat dari gempa bumi di Mataram, Lombok, NTB, Minggu (29/7/2018).
Sejumlah turis selamat dari gempa bumi di Mataram, Lombok, NTB, Minggu (29/7/2018). (antara)

Terasa di Bali

Gempa bumi 7 SR juga terasa hingga wilayah Bali dan beberapa wilayah lainnya. Warga di Jalan Tukad Citarum, Renon, Denpasar sontak berhamburan keluar rumah maupun kos-kosan.

Suasana kian bertambah panik karena gempa susulan kembali terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, sekitar 10-15 menit.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved