Kematian Daud Solambela
Polres Minahasa Dalami Motif Lain Pembunuhan Terhadap Daud Solambela
Polres Minahasa terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Fence Solambela yang diduga melakukan pembunuhan terhadap anaknya Daud Solambela
Penulis: | Editor: Aldi Ponge
Daud pun dikenal siswa berprestasi.
"Ia selalu juara satu, " kata dia.
Keluarga Fence dikenal sebagai keluarga Pelsus.
Fence mantan Penatua yang masih aktif melayani.
Sementara Windi Taneowas, ibu korban adalah Syamas.
Windi Taneowas sendiri menurut Fence kerap meminta keluarga untuk tidak balas dendam sekiranya pelaku ditemukan.
"Biar jo nanti Tuhan yang balas," katanya.
Vence rela tidur di ruang jenazah.
Langkahnya tersendat-sendat memutari ruang tunggu, sambil menunggu dipanggil para dokter.
"Saya belum mau pulang," kata Fence kepada sanak saudaranya, pada Senin malam
Matanya kosong menatapi peti dari putranya yang ada di kamar jenazah.
"Oh Tuhan apa yang terjadi pada anak saya," ucap Vence.
Tak berapa lama Ia pun berbaring disalah satu tempat duduk di depan kamar jenazah.
Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 Wita, tak berapa lama datang seorang ibu paru baya membangunkan Fence.
"Ayo makan dulu, sudah seharian belum makan," ucap sang wanita yang menggunakan baju putih.
Fence pun bangun dengan dipapah dua orang dan pergi untuk makan.
Daud Solambela berencana ikut gerak jalan ada perayaan 17 Agustus nanti. Ia sangat bersemangat dalam berlatih.
Saat pembagian baju seragam, ternyata baju milik Daud kebesaran.
Sang ayah Fence pun membawa baju itu ke seorang saudaranya untuk dikecilkan.
Karena sang saudara sibuk, baju tersebut tak jadi dikecilkan.
Pengalaman itu diceritakan Fence kepada Tribun Manado, Senin malam di ruang otopsi RS Kandou pada Senin Malam
"Ia sangat bersemangat gerak jalan, sayangnya seperti ini," kata dia.
Menurut dia, sang anak dikenal pintar. Dia selalu juara kelas.
"Ia juga rajin ke Gereja, kadang ingatkan saya untuk ke gereja, " kata dia. (art)