Komjen Syafruddin Ditunjuk Jadi Menpan RB: Dilantik Presiden di Istana Hari Ini
Presiden Joko Widodo bakal mengangkat Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara,
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo bakal mengangkat Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi, dan Birokrasi (Menpan RB).
Penunjukkan Syafruddin tersebut untuk menggantikan Asman Abnur yang saat ini partainya yakni PAN tidak lagi bersama Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Saat dikonfirmasi ke Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi. Dirinya tidak menjawab secara pasti apakah Syafruddin yang akan dipilih Presiden menjadi MenPan RB.
"Sosok terkuat pak Syafruddin menjadi MenPan RB," ujar Johan saat dihubungi kemarin malam.
Kabar serupa juga terlontar dari Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kepala Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin telah memberikan sinyal kuat atas adanya pergantian tersebut. Namun dirinya masih enggan lebih jauh terkait kebenaran informasi tersebut.
"Hampir, hampir, hampir benar," ujar Ngabalin.
Rencananya, Komjen Pol Syafruddin akan dilantik hari ini di Istana Negara, Jakarta. Ketua DPR Bambang Soesatyo juga mengaku mendapatkan kabar dan undangan tersebut.
"Ya benar. Saya baru mendapat kabar dari kantor besok pagi jam 10 ada undangan pelantikan Menteri kabinet kerja sisa jabatan 2014-2019 oleh Presiden RI di Istana Negara,"ujar Bambang.
Diketahui pada tahun 2004, Komjen Pol Syafruddin pernah menjadi Ajudan wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada masa pemerintahan SBY-JK. Kemudian pada 2009 menjadi Wakapolda Sumatera Utara dan Kapolda Kalimantan Selatan, dan kini sebagai Wakapolri.
Kabar yang beredar untuk mengisi jabatan Wakapolri yang kosong ditinggal Syafruddin, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis sudah ditunjuk oleh Kapolri. Sementara Irjen Pol Arif Sulistyono akan menjadi Kapolda Metro Jaya.

Asman Abnur: Saya Jangan Jadi Beban
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mengungkap pertemuannya dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kamis (14/8) kemarin. Ia menyampaikan keinginan untuk mundur dari kabinet. Langkah tersebut ingin diambil karena Partai Amanat Nasional (PAN) mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Tadi pagi (kemarin) saya menghadap Pak Pratikno ingin menyampaikan kegalauan saya. Kan saya ini menteri dari PAN, sementara PAN ini tidak mendukung Pak Jokowi," kata Asman kepada Kompas.com
"Tentu saya harus berpikir jangan sampai saya jadi beban pemerintah, beban Pak Presiden. Kalau diperkenankan, saya mohon kalau bisa diizinkan untuk mundur," kata dia.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sempat menyindir terkait menteri yang berada dari luar parpol pengusung Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden 2019. Walaupun tidak menyebutkan siapa mau pun dari mana menteri itu, Hasto mengatakan jika seharusnya partai yang mengusung menteri itu memberikan dukungan pada Jokowi.
"Persoalan reshuffle atau tidak itu kami serahkan kepada Pak Jokowi. Dalam konteks politik seharusnya itu senapas parpol pengusung kemudian dengan Presiden, enggak bisa berbeda," ujar Hasto
Menteri Sekretaris Negara Pratikno memastikan perombakan kabinet kerja atau reshuffle, dapat dilakukan setelah PAN tidak lagi berada dalam partai koalisi pemerintahan saat ini. "Saya ingin mengatakan ada kemungkinan itu (reshuffle), sebagai konsekuensi dari dinamika politik, konsekuensi dari pencapresan, kemudian koalisi siapa yang di dalem, siapa yang di luar," ujar Pratikno.