Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kali Pertama Ahli Temukan Fosil Reptil Terbang Raksasa di Gurun Utah

Para ahli paleontolog baru saja menemukan sisa fosil pterodactyl atau pterosaurus di timur laut Utah.

Editor:
Ilustrasi Caelestiventus hanseni, spesies pterosaurus atau reptil terbang tertua di Bumi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para ahli paleontolog baru saja menemukan sisa fosil pterodactyl atau pterosaurus di timur laut Utah.

Menurut studi yang terbit di jurnal Nature Ecology & Evolution, Senin (13/8/2018), spesies ini merupakan vertebrata pertama yang terbang di Bumi.

Pterosaurus yang diberi nama Caelestiventus hanseni, dalam bahasa latin artinya angin surgawi, diprediksi berusia lebih dari 210 juta tahun atau berasal dari periode Trias akhir. Ahli yakin, ini merupakan reptil terbang paling awal yang pernah ditemukan.

Menurut American Museum of Natural History, sudah ada lusinan spesies pterosaurus dengan berbagai ukuran yang ditemukan, mulai dari sebesar jet tempur F-16 sampai pesawat kecil.

Rata-rata usianya jauh lebih muda.

Selain itu, pterosaurus yang ditemukan di Utah juga cukup langka.

Sebab, semua spesimen yang pernah ditemukan berasal dari lingkungan pesisir seperti Eropa dan Greenland, bukan di lingkungan gurun seperti Utah.

Pterosaurus merupakan reptil terbang yang telah punah.

Kelompok ini pernah menguasai langit selama 160 juta tahun, dari periode Trias akhir sampai periode Cretaceous (145 hingga 66 juta tahun lalu.

"Pterosaurus dari periode Trias sangat langka. Hewan ini bukan burung ataupun dinosaurus, meski mereka hidup di waktu yang hampir sama," ujar pemimpin penulis studi Brooks Britt, ahli geologi dari Universitas Brigham Young, dilansir USA Today, Senin (13/8/2018).

Dalam tulisannya, Britt dan tim mencatat fosil Caelestiventus hanseni terawetkan dengan baik.

Ia masih memiliki tengkorak yang hampir utuh.

"Ini adalah temuan luar biasa untuk tulang setua ini. Sebagian besar tulang pterosaurus terlihat seperti hewan yang mati karena kecelakaan lalu lintas," ujar Britt.

"Ia memiliki sisi wajah dan bagian atap tengkorak yang lengkap, termasuk penutup otak, rahang bawah yang lebih rendah, dan bagian sayap," katanya.

Britt menerangkan, Caelestiventus hanseni yang ditemukannya tergolong raksasa di masanya dan ia memiliki sayap yang lebarnya sekitar 1,5 meter.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved