Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Korban Meninggal Gempa Lombok Hampir 400 Jiwa

Jumlah korban akibat gempa 7 Skala Richter (SR) dan gempa susulan di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Bali terus bertambah. Badan Nasional

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
AFP PHOTO/RITA SISWATI
Petugas membawa pasien keluar dari rumah sakit saat terjadi gempa bermagnitudo 7 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Jumlah korban akibat gempa 7 Skala Richter (SR) dan gempa susulan di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Bali terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat hingga Sabtu (11/8), ada 392 orang meninggal dan 1.353 orang luka-luka.

"Hingga Sabtu (12/8/2018) tercatat 392 orang meninggal dunia akibat gempa bumi 7 SR di wilayah NTB dan Bali," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat, BNPB Sutopo melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (12/8).

Sutopo mengatakan, korban meninggal diduga akibat tertimbun longsor dan bangunan roboh. Hingga saat ini, kata Sutopo, gempa susulan dengan intensitas kecil masih terus terjadi di NTB.

"Sudah 576 gempa susulan hingga Minggu (12/8/2018) pukul 15.00 Wita sejak gempa 7 SR mengguncang wilayah NTB dan sekitarnya," kata Sutopo.

Diperkirakan gempa susulan masih akan terjadi hingga 4 minggu ke depan.

Sutopo menjelaskan, korban meninggal dunia tersebar di Kabupaten Lombok Utara 339 orang, Kabupaten Lombok Barat 30 orang, Kabupaten Lombok Timur 10 orang, Kota Mataram 9 orang, Kabupaten Lombok Tengah 2 orang, Kota Lombok 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.

Sementara itu, korban luka-luka tercatat sebanyak 1.353 orang. Dengan rincian, sebanyak 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang.

Warga Lombok mengungsi ke tenda-tenda untuk menghindari bahaya gempa susulan, Senin (6/8/2018).
Warga Lombok mengungsi ke tenda-tenda untuk menghindari bahaya gempa susulan, Senin (6/8/2018). (antara)

Adapun jumlah pengungsi akibat gempa utama dan gempa susulan di Lombok telah mencapai 387.067 orang dan tersebar di ribuan titik pengungsian.

Ratusan ribu jiwa pengungsi tersebut tersebar di Lombok Utara (198.846 orang), Kota Mataram (20.343 orang), Lombok Barat (198.846 orang) dan Lombok Timur (76.506 orang).

Gempa 7 SC mengguncang Lombok Utara, NTB pada Minggu, 5 Agustus 2018. Dampak gempa terasa hingga ke Pulau Dewata, Bali. Lombok dan Bali juga kembali terjadi gempa susulan dengan kekuatan 6,2 SC pada Kamis, 9 Agustus 2018.

Pemerintah melalui Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi telah memutuskan untuk memperpanjang 14 hari masa tanggap darurat penanganan gempa Lombok, terhitung Minggu (12/8/2018) hingga Sabtu (25/8/2018).

Memasuki hari keenam pascagempa magnitudo 7SC mengguncang wilayah Lombok dan Bali, hingga saat ini penanganan darurat masih terus dilakukan.

Sutopo menyebutkan hingga saat ini, masih banyak permasalahan dalam penanganan gempa. Masalah tersebut, yakni masih adanya korban yang harus dievakuasi, pengungsi yang belum tertangani dengan baik dan gempa susulan yang masih terus berlangsung.

Dengan adanya perpanjangan masa tanggap darurat, maka ada kemudahan akses untuk pengerahan personel, penggunaan sumberdaya, penggunaan anggaran, pengadaan barang logistik dan peralatan, dan administrasi.

Dengan begitu, penanganan dampak bencana menjadi lebih cepat.

Gempa Berkekuatan 5,2 SR Guncang Malang
Gempa Berkekuatan 5,2 SR Guncang Malang ()
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved