Gantung Diri
Ditemukan Tewas Gantung Diri, Warga Perkamil Ini Tinggalkan Pesan di Kertas, Ini Isi Suratnya
Albert Tambahingide (60) warga Perkamil Kecamatan Tikala ditemukan gantung diri, Selasa (7/8/2018) pukul 01.00 Wita
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Albert Tambahingide (60) warga Perkamil Kecamatan Tikala ditemukan gantung diri, Selasa (7/8/2018) pukul 01.00 Wita
Menurut Melci Tambahingide, (59) saudara korban, Albert yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang jahit ditemukan dalam keadaan posisi tergantung.
Saat itu dia menggunakan kemeja biru kotak kotak putih, celana jeans putih.
"Pada saat itu saksi pergi menuju ke kamar mandi yang berada di bagian dapur. Setelah keluar dari kamar mandi, saksi akan kembali menuju ke kamar. Dia melihat Albert sudah tidak bernyawa," ujar Kapolsek Tikala AKP Taufiq Arifin kepada Tribun Manado.
Saksi langsung memanggil saudara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebelah rumah Albert.
Mereka kemudian dengan cepat langsung memotong tali dengan dengan harapan Albert masih bisa diselamatkan.
"Saksi bernama Molince Tambahingide, (75) yang juga merupakan saudara Albert mengatakan bahwa sudah sekitar empat tahun korban mengalami sakit diabetes dan penyakit lainnya," ujar kapolsek.
Untuk sementara kata kapolsek, diduga Albert meninggal dunia dengan cara gantung diri, akibat sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh.
"Hal itu dikuatkan dengan tulisan oleh korban diselembar kertas putih. Dari pihak keluarga menolak dilakukan untuk melakukan otopsi pada mayat Albert," ujar kapolsek.
Isi surat yakni
"Kita mo minta maaf kepada semua sudara2 dan kemenakan2, juga kepada jemaat Solafide lebih kusus Kolom 8.
Soalnya kita so nyanda tahan menderita sakit ber-tahun2, jadi kita cari jalan pintas.
So nyanda sanggup menderita seumur hidup, apalagi kita pe ade kurang marah2 terus.
Terimah kaseh kepada semua yang sudah membantu kita selama sakit.
Salam Semua. Dari Albert.(dik)