Pangdam Minta Restu Warga Suluttenggo: Serah Terima Pasukan Kodam XIII, Singgung Miangas
Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIII Merdeka, Mayjen Tiopan Aritonang, minta dukungan dari masyarakat
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIII Merdeka, Mayjen Tiopan Aritonang, minta dukungan dari masyarakat Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) untuk melanjutkan berbagai program TNI AD di tiga provinsi ini.
"Apa yang diprogramkan pendahulu saya yang merupakan program kerja dari TNI AD akan saya laksanakan," ujar Aritonang, Jumat (27/7/2018).
Katanya, seperti yang sudah disampaikan pendahulunya, Mayjen Madsuni, ada peningkatan kemampuan Yonif 712, peresmian Korem dan Kodim baru di Gorontalo.
"Mengenai (pengawasan) perbatasan di Miangas, akan bisa saya laksanakan kalau bisa mendapat dukungan dari masyarakat di Sulut, Sulteng dan Gorontalo. Pada dasarnya prajurit TNI adalah anak kandung daripada rakyat," ujar Pangdam yang baru menjabat ini.
Pengamanan perbatasan, lanjut Pangdam, sekarang sudah tertata dengan baik. "Kita yakin percaya pelaksanaan tugas pengamanan perbatasan itu dilaksanakan dengan baik. Sudah melibatkan TNI AD, TNI AU, TNI AL, dan juga masyarakat setempat. Kita berdayakan. TNI AD harus bersatu dengan rakyat di manapun dia berada," ujarnya.
Pangdam juga bertekad terus memberantas peredaran narkoba mulai dari perbatasan untuk mencegah masuknya barang itu.
"Selanjutnya terhadap masyarakat kita lakukan penyuluhan dan pembinaan. Disamping itu juga kita melakukan perkuatan kepada anggota dan keluarganya. Jangan sampai mereka menjadi korban dari narkoba sekaligus memberi pengetahuan kepada mereka untuk bisa mengerti apa narkoba dan bahayanya," ujar dia.
Upacara penyerahan satuan Kodam XIII/Merdeka dari Mayjen Madsuni kepada Pangdam Mayjen Tiopan Aritonang berlangsung di Lapangan Upacara Makodam XIII/Mdk, Jumat (27/7/2018) pukul 08.20 Wita.
Pangdam Aritonang mengatakan, bangga atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh pimpinan AD kepadanya memimpin Kodam XIII/Merdeka.
Ia bersyukur dan memohon petunjuk serta bimbingan dari Tuhan Yang Maha Esa agar amanah tugas dan tanggung jawab ini dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Secara khusus Pangdam mengucapkan terima kasih kepada Mayjen Madsuni yang telah memberikan pengabdian dan darma bakti terbaiknya melalui berbagai karya nyata selama memimpin Kodam XIII/Merdeka.
"Sehingga wilayah kerjanya relatif aman dan kondusif. Prajuritnya menunjukkan semangat dan moril yang tinggi, soliditas dan sinerginya dengan forkopimda sangat nyata. Hubungannya dengan seluruh komponen masyarakat begitu harmonis dan kemanunggalan TNI rakyat di wilayah ini tak perlu diragukan lagi," ujarnya.
Lanjut Pangdam, sungguh tidak mudah untuk mewujudkan itu semua. Apalagi sekarang ini lagi ramai-ramainya pesta demokrasi pemilihan kepala daerah, anggota legislatif dan pemimpin nasional.
"Jika tidak bijak mengelola perkembangan situasi dan bersinergi dengan seluruh komponen bangsa dan masyarakat, maka situasi kondusif seperti yang saat ini kita rasakan sulit kiranya dapat dicapai," katanya.
Mayjen Aritonang berkomitmen mempertahankan dan melanjutkan semua yang telah dirintis oleh pendahulunya. "Serta menuntaskan semua yang telah dikonsep, direncanakan namun belum sempat terlaksana atau terselesaikan karena keterbatasan waktu dan tenaga," katanya.
Kepada seluruh prajurit dan pegawai Kodam XIII/Merdeka, ia mengajak agar bersama-sama menjaga dan memelihara citra dan nama baik Kodam XIII/Merdeka serta meningkatkan prestasi yang pernah diraih. Tentunya dengan tetap memelihara profesionalitas perorangan dan satuan.
"Selamat bertugas di tempat yang baru dan tetaplah menjadi seorang prajurit jaya sakti yang sejati. Kiranya Tuhan memberkati," ujar Pangdam.

MAYJEN TNI ARIOS TIOPAN ARITONANG SIP
Pangdam XIII Merdeka
- Perwira Akmil 86
- Kelahiran Medan Sumatera Utara, 16 November 1963
- Riwayat Pendidikan
_Akabri 1986
_Sussarcab INF 1986
_Suslapa I INF 1992
_Diklapa II INF (1996)
_Seskoad (2001)
_Sesko TNI
_Lemhanas RI (2014)
- Riwayat Jabatan
_Danton II Kipan C Yonif 516 (1986)
_Dankipan D Yonif 512/083 Dam V (1992)
_Kasi-2/Ops Yonif-512/083 Dam V (1994)
_PS Wadanyonif 721 Rem 142/TTG (1996)
_Wadanyonif 721/MKS Rem-142/TTG (1997)
_PGS Kasdim 1405 Pare-pare (1997)
_Gumil Gol-VI Depstaf Pusdikif (1998)
_Kasubdep Org Staf Pusdikif (2000)
_Pamen Kodiklatad (Dik Seskoad) (2000)
_Pabandyapam Sinteldam I/BB (2001)
_Danyonif 131/BS Dam I/BB (2002)
_Kasi Intelrem 031/WB Dam I/BB (2004)
_Dandim 0210/Taput Rem 023/KS (2007)
_Waasops Kasdam I/BB (2008)
_Danbrigif 4/Dewa Ratna (2009)
_Pasis Sesko (2010)
_Paban IV Bin Org/Sopsad (2011)
_Danrem 121/ABW (2012)
_Danpuslatpur Kodiklatad TNI AD (2014)
_Dirdok Kodiklatad TNI AD (2014)
_Kasdam I/BB (2016)
_Pa Sahli Tk III Bid Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI (2017)
Mayjen Madsuni Minta Maaf
Upacara serah terima pasukan Kodam XIII Merdeka dari Mayjen Madsuni kepada Pangdam Mayjen Tiopan Aritonang berlangsung lancar. "Hari ini Jumat 27 Juli 2018 pukul 08.19 Wita, Satuan XIII Merdeka saya nyatakan diserahkan," ujar dia.
Pangdam Aritonang pun membalas pendalunya itu. "Pada hari ini pukul 08.20 Wita Satuan Kodam XIII Merdeka saya nyatakan diterima," kata Aritonang.
Madsuni menyampailan kesan, pesan dan
berterima kasih kepada masyarakat, forkopimda, pejabat di Sulut, Sulteng dan Gorontalo. "Saya juga berterima kasih kepada prajurit XIII Merdeka yang bekerja sama dan melaksanakan tugasnya dengan baik," ujar mantan Danjen Kopassus ini.
Lanjut dia, belum banyak yang dilakukan selama empat bulan menjabat. "Waktu tidak lama bagi saya. Belum banyak memberikan kontribusi. Ada satu agenda saya dari awal menjabat yakni bagaimana membentuk satuan prajurit yang jago perang, jago tembak, dan jago bela diri,” ujarnya.
"Seperti Yonif 712 Wiratama sebagai satuan pemukul Kodam. Saya juga sudah perintahkan semua batalion mengikuti Batalion 712," ujar Madsuni.
Madsuni juga mengucapkan terima kasih kepada seniornya Mayjen Ganip Warsito, Pangdam pertama. Ia tak lupa minta maaf kepada semua pihak. "Saya selaku manusia biasa memohon maaf apabila ada tutur kata dan perilaku yang kurang berkenan. Mohon doa restu saya di tempat yang baru sebagai Pasahli Tingkat Tiga Bidang Komunikasi Sosial di Mabes TNI. Mudah-mudahan jabatan ini berkah," ujar dia.
Kata dia, kesannya terhadap prajurit Kodam XIII Merdeka. "Luar biasa prajuritnya. Semangat, kompak, loyalitas sangat tinggi. Selanjutnya ini akan ditindaklanjuti oleh Pangdam XIII Merdeka Mayjen Tiopan Aritonang. Pesan saya kepada seluruh prajurit agar jaga kekompakan, loyalitas, dan tetaplah menjadi prajurit jaya sakti yang sejati setia kepada siapapun pimpinannya," ujar dia.
Tiga Mayor Jenderal Bertemu di Kodam Merdeka
Kehadiran Mayjen Ganip Warsito, Pa Sahli Tk III Bid Hubint Panglima TNI menjadi perhatian seluruh undangan pada serah terima pasukan Kodam XIII Merdeka, Jumat (27/7/2018) pagi.
Ketika upacara penyerahan pasukan, Pangdam XIII Merdeka Mayjen Tiopan Aritonang dan Mayjen Madsuni mengundang Mayjen Ganip Warsito untuk berfoto bersama.
Langkah kaki Pangdam XIII Merdeka yang pertama ini diiringi tepuk tangan yang meriah dari semua undangan dan prajurit Kodam XIII Merdeka.
Tak hanya itu, usai Yonif Raider 712 memperagakan atraksi Yongmoodo, beberapa personel Yonif Raider 712 mendekati Mayjen Madsuni, Pangdam Aritonang, dan juga Mayjen Warsito.
Ganip juga menerima seragam Yongmoodo seperti halnya yang diterima Madsuni dan Aritonang.
Tiga jenderal bintang dua ini berteriak mengikuti apa yang dilakukan pasukan Yonif Raider 712 saat sebelum memperagakan Yoongmoodo.
Ganip sebagai perwakilan dari Mabes TNI. "Saya jemput, saya antar," ujar Ganip usai berfoto dengan Madsuni dan Aritonang.
Ia bertugas selama satu tahun sebagai Pangdam XIII Merdeka kemudian digantikan Madsuni pada empat bulan lalu.
Mayjen Ganip saat ini menjabat Pa Sahli Tk III Bid Hubint Panglima TNI.
Sebelum melepas jabatan Pangdam XIII Merdeka, Ganip menulis pesan pada satu buku berjudul "1 Tahun Kodam XIII/Merdeka".
Mayjen Ganip punya tujuh pesan yang diawali dengan tujuh kata Merdeka.
Berikut tulisannya:
(M) Menulislah agar dunia tahu kita pernah ada. Inilah yang memotivasi saya untuk menyusun buku ini. Agar dunia tahu Kodam XIII/Merdeka pernah ada, pernah mati, dan terlahir kembali.
(E) Enggan awalnya menyusun buku ini, karena khawatir muncul kesan sombong dan bangga yang berlebihan. Tetapi jauh dari perasaan itu, buku ini semata-mata untuk mengenang masa indah tahun pertama berdirinya kembali Kodam XIII/Merdeka, setelah 31 tahun dilikuidasi. Para perwira muda menyebutnya, Kodam XIII Reborn!. Selain mengenang masa-masa indah di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah, juga ingin merekam karya dan kinerja untuk introspeksi diri. Dan yang terpenting, buku ini untuk mengingatkan saya agar selalu bersyukur kepada Allah SWT karena telah diberi amanah sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Kodam), jabatan dambaan setiap Perwira. Bersyukur atas kepercayaan pimpinan TNI AD untuk menakhodai "kapal" yang baru, Kodam XIII/Merdeka.
(R) Riak gelombang yang diarungi kapal baru ini ternyata menjadi pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga bukan hanya bagi saya selaku nakhoda, tetapi juga bagi para perwira saya. Pelaut ulung tidak akan lahir dari gelombang laut yang tenang. Segala permasalahan yang dihadapi harus menjadikan klta semakin dewasa. Tua itu pasti dewasa itu pilihan. Selalu saya lngatkan bahwa yang harus dibangun adalah fikiran positif. Kodam yang usianya puluhan tahun saja masih banyak kekurangannya, apalagi Kodam yang umurnya belum genap 1 tahun.
Harus bersyukur dun termotivasi untuk tetap semangat, berbuat terbaik, tulus dan ikhlas. Untuk para asisten dan Kabalak, saya motivasi bahwa yang dibentuk baru itu Makodam-nya. Sedangkan satuan jajarannya adalah satuan lama yang dialihkodalkan dari Kodam Vll/Wirabuana (Kodam XIV/Hasanuddin). lni juga tuntutan dan tantangan tersendiri karena harus mampu "mengendalikan dan melayani Iebih baik".
(D) Dari awal, selalu saya lngatkan juga, target utama D Kodam XIII/Merdeka sebagai Kodam baru, yaitu meletakkan dasar yang kuat dan benar dalam kinerja organisasi dan diterimanya keberadaan Kodam XIII/Merdeka oleh masyarakat. Peletakan dasar yang kuat dalam kinerja organisasi bagi Kodam baru sangat penting, karena salah membangun pondasi akan berakibat fatal. Demikian juga dengan diterimanya keberadaan Kodam XIII/Merdeka oleh masyarakat yang harus dapat terwujud di tengah semboyan 'Bersama Rakyat TNI Kuat".
E) Eratnya kaitan antara target peletakan dasar kinerja organisasi yang kuat dengan diterimanya keberadaan Kodam XIII/Merdeka oleh masyarakat sekitar ini yang menumbuhkan semangat untuk berbuat yang terbaik. Ada keinginan kuat untuk tampil menjadi yang terbaik dalam setiap kesempatan. lngin menunjukkan, walaupun kami baru dan memiliki banyak keterbatasan, tetapi mampu berprestasi. Tuntutan pelaksanaan tugas oleh pimpinan TNI AD juga tidak pemah membedakan antara Kodam lama dan baru. Demikian juga dengan peran Kodam XIII/Merdeka pada tugas-tugas di wilayah yang menuntut kesiapan operasional dalam berbagai kondisi dan keadaan.
(K) Karya dan kinerja Kodam XIII/Merdeka selama 1 tahun pertama inilah yang ingin saya abadikan
melalui buku ini. Dengan berbagai keterbatasan dan kekurangan, Kodam XIII/Merdeka sebagai anak yang baru dilahirkan ingin berlari, berprestasi dan mengukir sejarah. Tentu tidak semuanya dapat tertulis dengan rinci. Apalagi perasaan yang muncul di berbagai keadaan/kegiatan, tentu tidak mungkin tergambar Iewat uraian kalimat di buku ini. Namun biarlah perasaan itu ada di dada saya dan di dada
prajurit Kodam XIII/Merdeka yang sangat saya cintai.
(A) Akhirnya, rasa syukur kepada Allah SWT wajib saya panjatkan atas segala karunia, nikmat dan anugerah-Nya hingga terbitnya buku ini. Rasa syukur yang Iebih mendalam karena telah diberikan amanah untuk memimpin Kodam XIII/Merdeka dan membawanya berdiri sejajar dengan Kodam Iain di jajaran TNI AD.
Terima kasih dan rasa sayang untuk istri, anak dan cucu tercinta yang setia mendampingi dan karena merekalah saya selalu termotivasi untuk berbuat yang terbaik. Kepada pimpinan TNI dan pimpinan TNI AD juga saya haturkan rasa hormat atas kepercayaan kepada saya untuk mengemban amanah ini.
Lebih khusus, rasa terima kasih, sayang dan hormat, saya persembahkan untuk para prajurit Kodam XIII/Merdeka dan keluarganya, yang selama perjalanan waktu 1 tahun ini telah menunjukkan dedikasi dan loyalitas yang luar biasa untuk mengibarkan Pataka kodam XIII/Merdeka. Tetaplah menjadi prajurit Jaya Sakti yang sejati. MERDEKA...!!! (dik)