Mohammad Reza Pahlavi, Raja Terakhir Iran
Mohammad Reza Pahlavi merupakan seorang Shah, atau rajaterakhir yang berkuasa di Iran dengan gelar Shahanshah atau Raja Segala Raja.
Sebabnya dengan cerdik, Mosaddegh meminta Majlis untuk diizinkan mendapat kekuasaan langsung atas militer.
Kudeta yang gagal itu kemudian membuat Pahlavi melarikan diri ke Baghdad, Irak, kemudian Roma, Italia.
Ketika berada di Roma, seorang diplomat Inggris bertemu dengan Pahlavi yang lebih banyak menghabiskan waktunya di kelab malam.
Untuk membuatnya kembali meneruskan rencana kudeta, adiknya, Putri Ashraf, kemudian berbicara dengan sang kakak pada 29 Juli 1953.
Akhirnya, Pahlavi bersedia kembali ke Iran dan meneruskan rencana kudeta tersebut yang kemudian membuahkan hasil.
Mosaddegh kemudian ditangkap dan diadili. Atas pengampunan Pahlavi, hukumannya menjadi tiga tahun penjara, dan seumur hidup di pengasingan.
4. Masa Pemerintahan Pahlavi
Di bawah kepemimpinan Pahlavi, Iran mulai memasuki masa "Revolusi Putih" dengan bantuan Negeri "Paman Sam".
Revolusi itu mencakup pembangunan jalan, jalur kereta, bandara, sejumlah proyek pembangunan bendungan dan irigasi.
Di 1970-an, rerata pertumbuhan ekonomi Iran sama dengan Korea Selatan (Korsel), Turki, hingga Taiwan, dan diprediksi bakal menjadi negara Dunia Pertama.
Salah satunya adalah perusahaan yang dikelola Khayami Bersaudara menjadi produsen mobil terbesar di Timur Tengah dengan 136.000 unit setiap tahun.
Di bawah kekuasaannya, Iran menjadi tempat yang toleran bagi kalangan minoritas, salah satunya adalah komunitas Yahudi.
Prestasi Pahlavi selain ekonomi adalah menumbuhkan kesadaran politik perempuan, serta meginstruksikan agar makanan bagi siswa di sekolah gratis.
5. Revolusi Iran dan Pelengseran dari Tahta
Meski menuai perkembangan, Pahlavi juga menerima kritik yang menyatakan bahwa Revolusi Putih yang dicanangkan tidak maksimal.
Selain itu, sejumlah kaum religius mengatakan bahwa Westernisasi yang dilakukan Pahlavi merupakan anti-tesis dari ajaran agama.
Kalangan oposisi juga menuduh pemerintahan Pahlavi korup, pembagian hasil minyak yang tak merata, hingga penekanan kepada lawan politik.