Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

3 Kisah Orang yang Selamat Saat Hilang di Laut,3 Hari Tenggelam Bersama Kapal Sampai 133 Hari Hilang

DCN Diving, sebuah tim scuba diving dari Afrika Selatan, berpikir mereka menyelam ke bangkai kapal itu untuk menemukan mayat-mayat, lapor The Metro.

Penulis: | Editor:
Tribunmanado.co.id/ Valdy Suak
Kolose 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Banyak orang pasti pernah melewati masa-masa sulit ataupun bahaya. 

Berbagai cara dilakukan untuk bisa tetap bertahan, dengan segala kekuatan dan kemampuan setiap orang pasti mencoba untuk selamat.

Beberapa orang bahkan pernah melewati ujiam bahaya di laut, di luar akan sehat manusia mereka bisa selamat.

Perjuangan tanpa kenal lelah menyelamatkan nyawa mereka saat sudah diambang kematian.

Berikut Tribunmanado.co.id merangkum tiga kisah orang yang selamat saat terjebak di laut lepas.

Terjebak Dalam Kapal Karam 3 Hari

Seorang pria yang tiga hari terjebak di sebuah kantong udara sebuah kapal yang tenggelam akhirnya ditemukan para penyelam. Penemuan itu mengubah upaya pencarian mayat menjadi operasi penyelamatan yang luar biasa.

Video yang diambil DCN Diving tentang penyelamatan sempat beredar luas.

Harrison Okene (29) adalah seorang koki di Jascon 4, sebuah kapal perusahaan minyak, saat kapal terbalik dan tenggelam di kedalaman 100 meter di lepas pantai Nigeria pada Mei lalu karena gelombang laut yang dahsyat, lapor kantor berita Reuters saat itu. Saat kapal tenggelam, Okene tersapu air yang deras.

"Tiga orang berada di depan saya dan tiba-tiba air masuk dengan kekuatan penuh," kata Okene kepada Reuters. "Saya melihat yang pertama, yang kedua, yang ketiga hanyut. Saya tahu orang-orang itu sudah tewas."

Dari 12 anak buah kapal (ABK), Okene satu-satunya yang selamat, dengan mencari perlindungan di sebuah kantong udara kecil di kapal itu. Dia lalu menarik panel dinding untuk digunakan sebagai sebuah rakit. Selama tiga hari dia minum Coca Cola, tidak bisa makan atau minum air, lapor BBC. Lebih buruk lagi, air garam mulai menggerogoti kulit tubuh dan lidahnya.

"Saya berada di dalam air dalam kegelapan total dan hanya berpikir (saya) akan mati," katanya. "Saya terus berpikir, air akan mengisi ruang itu, tetapi itu tidak terjadi."

Meskipun hidup dalam kondisi gelap gulita, Okene mengatakan bahwa dia tahu dia tidak sendirian. "Saya tidak bisa melihat apa-apa, tetapi saya bisa merasakan mayat-mayat ABK yang lain berada di dekat saya," katanya. "Saya bisa mencium bau mereka. Ikan-ikan datang dan mulai memakan mayat-mayat itu. Saya bisa mendengar suara. Itu mengerikan."

DCN Diving, sebuah tim scuba diving dari Afrika Selatan, berpikir mereka menyelam ke bangkai kapal itu untuk menemukan mayat-mayat, lapor The Metro.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved