60 ABK Dilatih Keselamatan Dasar Pelayaran, Cegah Kecelakaan di Laut Akibat Kelalaian Manusia
Sebanyak 60 Anak Buah Kapal (ABK) di Kota Bitung ikut diklat basic safety training selama dua hari kedepan.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Sebanyak 60 Anak Buah Kapal (ABK) di Kota Bitung ikut diklat basic safety training selama dua hari kedepan.
Diklat tersebut dibuka oleh Sekkot Bitung Audy Pangemanan di pelabuhan Samudera Bitung, Senin (9/7).
Turut hadir Forkopimda Kota Bitung, Lukman Lamato Ketua Kapal Layar Motor (KLM) Pelayaran Rakyat (Pelra), Wisnu Risyanto Kepala BDP Minahasa Selatan, dan KSOP Bitung Kapten Moses Karaeng.
Pada kesempatan tersebut, Sekkot Bitung juga menyematkan kartu peserta kepada tiga orang peserta perwakilan.
Pada kesempatan tersebut Audy Pangemanan mengatakan, bahwa isu keselamatan pelayaran hal yang sangat penting saat ini.
"Sehingga membutuhkan perhatian khusus bagi stakeholder di dalamnya," ujarnya.
Ia menambahkan, pelatihan ini merupakan faktor penunjang keamanan dan keselamatan pelayaran.
"Pemerintah berharap diklat ini dapat meningkatkan kualitas SDM, khususnya yang bekerja di atas kapal menjadi terampil dan andal, serta seusai dengan standar nasional," jelas dia.
Diklat tersebut digelar oleh Kapal Layar Motor (KLM) Pelayaran Rakyat (Pelra) Bitung, bekerja sama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Minahasa Selatan. Ini Merupakan angkatan pertama.
Selama Diklat mereka berada di dalam Kapal Latih Laksamana Muda John Lie KL 05 BDP Minsel.
Ketua Kapal Layar Motor (KLM) Pelayaran Rakyat Lukman Lamato mengatakan, sebagai pimpinan pelayaran rakyat dirinya sangat bertanggungjawab terhadap keselamatan ABK.
"Sehingga kami bekerja sama dengan BP2IP Amurang, ternyata mendapat respons yang positif sehingga digelar Diklat angkatan pertama ini," jelasnya.
Ia menjelaskan, kebanyakan kecelakaan terjadi di laut lantaran faktor kelalaian manusia.
"Sehingga diklat ini digelar untuk meminimalisir kecelakaan di laut," jelasnya. Ia menjelaskan, materi yang diberikan seputaran keselamatan di laut.
Ia menjelaskan, sedianya latihan semacam ini digelar sembilan hari, namun mempertimbangkan pekerjaan ABK sehingga dirampingkan menjadi dua hari.