5 Faktor Penyebab Partisipasi Pemilih Pilkada di Sulut Capai 85 Persen Menurut Ferry Liando
Ferry Liando, Pengamat Politik Sulut menilai, ada beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Partisipasi pemilih Pilkada 2018 di Sulawesi Utara (Sulut) cukup menggembirakan.
Total partisipasi 2018 di enam daerah yang menggelar Pilkada Sulut mencapai 85,3 persen.
Bolmut menempati urutan teratas presentase partisipasi tertinggi 89,25 persen.
Melawan kotak kosong, angka partisipasi masyarakat malah melonjak hingga 87,5 persen di Pilkada Mitra.
Kemudian disusul Sitaro (86,7 persen), Talaud (86,19), Minahasa (81,69) dan Kotamobagu (80,17).
Baca: Partisipasi Pemilih Pilkada di Sulut Tembus 85 Persen
Pencapaian partisipasi ini lebih tinggi dari angka target nasional 77,5 persen.
Ferry Liando, Pengamat Politik Sulut menilai, ada beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih.
Ia merangkum dengan 5 faktor:
1. Money Politics
Tingkat partisipasi menurut Ferry bisa juga dipengaruhi money politics
"Bisa saja karena faktor politik uang masih beroperasi. Pemilih datang ke TPS disebabkan karena sebagian besar calon merayu pemilih dengan sogokan. Jadi kehadiran masyarakat utk ke TPS sebetulnya bukan karena faktor kesenangan terhadap calon, tetapi hanya sekedar membayar hutang money politik," ujar dia.
2. Incumbent atau petahana
Ferry mengungkapkan, incumbent atau petahana bisa ikut mempengaruhi tingkat partisipasi.
Hampir semua daerah di Sulut yang menggelar Pilkada ada kontestan yang berasal dari incumbent.
Calon incumbent kerap menggunakan kekuasaan mereka dengan memobilisasi ASN atau aparatur desa.