Kejuaraan Tinju Internasional Kapolri Cup Dibuka, Ketum Pertina: Ini Kejuaraan Spesial
Kejuaraan Tinju Internasional Kapolri Cup II dibuka secara resmi oleh Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito mewakili kapolri
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kejuaraan Tinju Internasional Kapolri Cup II dibuka secara resmi oleh Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito mewakili kapolri, di Lapangan Koni Sario Manado pada Kamis (5/7/2018)
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) yang juga wakapolda Sulut Brigjen Johni Asadoma mengatakan ini tidak lazim.
"Ini kejuaraan spesial, tidak lazim karena diikuti oleh tuan rumah yang banyak. Biasanya tuan rumah menurunkan paling banyak lima tim. Kita menurunkan 22 tim," ujar Brigjen Johni Asadoma.
Lanjut wakapolda Sulut, kejuaraan ini merupakan ajang uji coba bagi tim Pelatnas Asian Games.
"Saat ini kita telah melaksanakan pelatnas di Manado. Kita melatih dua tim. Saat ini Tim Merah sedang mengikuti kejuaraan di Bangkok dan tim putih di Kapolri Cup II," ujar dia.
Lanjut wakapolda Sulut, berbeda dengan kejuaraan Kapolri Cup I pada 2017 yang digelar secara nasional di Jambi kali ini Internasional.
"Tahun ini awalnya nasional juga. Namun saya tiba-tiba berpkiran mengapa tidak dilaksanakan secara internasional. Dan saya kemudian menyampaikan kepada wali kota. Mendapat respon baik. Katanya silakan dilaksanakan pemkot akan mendukung kebutuhan panitia. Selain dalam rangka HUT Bhayangkara, kejuaraan ini juga rangkaian Manado Fiesta dan juga memberi kesempatan mendapat pengalaman bagi atlet Sulut dan bertanding melawan petinju luar negeri," ujar wakapolda.
Ketua Panitia Kapolri Cup II Fery Keintjem dalam laporannya mengatakan bahwa ini merupakan program kerja pengurus pusat Pertina, dan sesuai hasil rapat kerja di Tanjung Pinang pada 2017.
"Jumlah atlet yang ikut 228 petinju, terdiri dari sembilan negara, 21 provinsi, dan tiga tim sasana. Untuk wasit ada 27 orang dari 11 negara. Ada 7 pengawas dari ITO (Internasional Technical Organisation) dan 26 orang dari NTO (Nasional Technical Organisation)," ujar dia. (dik)