Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lontaran Lava Pijar Gunung Agung Capai 2 KM

Warga di sekitar lereng gunung panik, dan berhamburan turun gunung untuk mengungsi ke daerah-daerah yang lebih rendah.

Editor:
Istimewa/BNPB
Gunung Agung mengalami erupsi strombolian dengan suara dentuman dan disertai lontaran lava dan batu pijar, Senin (2/7) malam. 

Sebelum mengalami erupsi 28-29 Juni 2018, pemodelan deformasi mengindikasikan terjadinya pengembungan (inflasi) di tubuh Gunung secara cepat dengan uplift mencapai 1 centimeter.

Pasca erupsi 29 Juni, gunung sedikit alami pengempisan.

"Walaupun mengalami pengempisan (dellasi) namun sistem vulkanik belum sepenuhnya mengalami relaksasi. Pengukuran deformasi masih mengindikasikan adanya pembangunan tekanan magma di kedalaman Gunung Agung," tambah Kasbani.

Hasil analisis PVMBG, Gunung Agung masih berada di dalam fase erupsi.

Saat ini, erupsi yang terjadi pada umum bersifat efusif, berupa aliran lava yang mengisi kawah dan eksplosif berupa lontaran lava pijar sekitar kawah serta erupsi abu.

Kemungkinan untuk terpenuhinya kawah oleh material lava dalam waku singkat masih rendah, karena laju efusi lava masih lambat. Aktivitas gunung masih dalam kondisi yang berkembang dan belum stabil. kemungkinan untuk terjadinya erupsi masih tinggi.

Potensi bahaya, bahaya primer yang paling mungkin terjadi yaitu berupa lontaran batu, lava pijar, dan pasir abu lebat dalam maupun keluar kawah.

Hujan abu dengan intensitas rendah dapat melanda jarak lebih jauh. Penyebarannya tergantung kecepatan angin.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Lontaran Lava Pijar Gunung Agung Capai 2 KM, Warga Berhamburan Turun Gunung Mengungsi

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved