Gencar Perangi Narkoba, Wali Kota di Filipina Ini Ditembak Mati saat Upacara Bendera
Seorang wali kota di Filipina yang mengarak tersangka pengedar narkoba melalui jalan-jalan di kotanya, ditembak mati, Senin (02/07/2018) .
Penulis: | Editor:
Kepala polisi kota Renato Mercado mengatakan kepada AFP, tembakan itu ditembakkan dari jarak sekitar 150 meter.
"Jarak dari posisi itu luar biasa. Itu tidak bisa dilakukan oleh orang biasa. Skillnya bisa dibandingkan dengan sniper terlatih," katanya.
Meskipun Filipina kadang-kadang melihat pembantaian politisi lokal, sifat pembunuhan yang kurang ajar dan hubungan dengan perang obat segera membuat marah.
"Ini jelas merupakan kasus lain dari EJK (pembunuhan ekstra-yudisial) yang dihasilkan dari apa yang disebut perang narkoba yang diluncurkan oleh pemerintah. Ini adalah gambaran Filipina tentang 'liar', yang juga mengurangi keinginan investor asing dan lokal," kata pemimpin oposisi Senator Francis Pangilinan dalam sebuah pernyataan.
Tiga wali kota lain di 'daftar narco' telah ditembak mati, satu di antaranya ketika ditahan di dalam sel penjara.
Mercado, Kepala Polisi Tanauan mengatakan, pembunuhan itu mungkin terkait dengan tuduhan obat-obatan terlarang.
Juru bicara Duterte, Harry Roque, mengutuk kejahatan itu dan memuji Halili sebagai wali kota 'paling progresif' di provinsinya. (asiaone)