Pilkada Serentak 2018
Cawalkot Nyemplung ke Kolam Usai Menang Lawan Kotak Kosong
Pasangan Calon Wali Kota Arief R Wismansyah dan Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin merayakan kemenangan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Pukulan Telak Partai Politik
Kemenangan kotak kosong di Pilkada Kota Makassar menjadi pukulan telak bagi partai politik. Partai yang memiliki peran untuk mencetak kader dan mengusung kepala daerah, dinilai tidak dapat menjalankan perannya secara baik. Tidak menutup kemungkinan akan ada calon kepala daerah tunggal lainnya yang bakal bernasib sama.
Hal itu diutarakan oleh Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini.
"Ini pukulan telak bagi parpol, juga bentuk koreksi kepada partai yang tidak menyiapkan calon kepala daerah yang sesuai dengan keinginan masyarakat," kata Titi.
Ia menjelaskan, masyarakat saat ini sudah jauh lebih pintar untuk memilih kepala daerah pilihan mereka. Meski, dalam situasi di Kota Makassar, terdapat sebuah kejadian yang mengharuskan satu pasangan harus mundur dari pertarungan.
Lebih jauh dari itu, Titi menilai adanya calon tunggal di Pilkada Serentak, tidak lebih dari ke-tidak-ingin-an calon untuk bertarung dengan kompetitor lain. Pasangan calon akan lebih memilih untuk mengakomodir kepentingan elit politik dibanding harus turun ke lapangan menyapa warga.
Dengan begitu, menurutnya, logistik yang dikeluarkan pasangan calon tidak akan besar dibanding harus bertarung dengan dua atau tiga pasangan.
Bukan hanya itu, pasangan calon tunggal akan merasa dirinya akan jauh merasa aman untuk memenangkan pilkada serentak pada periode selanjutnya. Mengingat, belum ada preseden calon tunggal kalah di pilkada sebelumnya.
"Tetapi, kali ini kan terbukti, bahwa ada pasangan calon tunggal yang kalah dari kotak kosong," tukasnya. (Tribun Network/kcm/ryo/coz)