Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Etnis Albania yang Tersebar di Seluruh Dunia

Mereka pindah ke Swiss saat masih kecil karena berkecamuk perang antara Serbia dengan Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) pada 1999.

Editor: Fernando_Lumowa
Thinkstock
Ilustrasi bendera Albania 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Selebrasi yang dilakukan dua pemain timnas Swiss, Granit Xhaka dan Xerdan Shaqiri, ke gawang Serbia Sabtu dini hari (23/6/2018) menuai kontroversi.

Sebab, dalam laga yang dimenangkan Swiss 2-1 tersebut, Xhaka dan Shaqiri menempelkan tangan di dada, dan membentuk burung.

Gestur tersebut merupakan lambang negara Albania. Dua bintang Premier League itu merupakan keturunan Albania- Kosovo.

Mereka pindah ke Swiss saat masih kecil karena berkecamuk perang antara Serbia dengan Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) pada 1999.

Migrasi merupakan hal yang tak asing bagi etnis Albania. Jika merujuk sejarah, mereka telah melakukannya pada abad ke-15 silam.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut merupakan sejarah diaspora etnis Albania hingga tersebar di seluruh penjuru dunia.

1. Sejarah
Fenomena imigrasi Albania terjadi setelah Kerajaan Albania yang dibentuk pada 1272 Charles dari Anjou kalah oleh Kekaisaran Turki Ottoman di abad ke-15.

Kekalahan pada abad yang dikenal sebagai Abad Pertengahan itu memaksa etnis Albania mengungsi ke Calabria di selatan Italia, dan Yunani.

Organisasi Internasional untuk Migrasi Albania mencatat, antara 1468 hingga awal abad 16, ada 200.000 Albania yang mengungsi sebagai akibat penaklukan Ottoman.

Dipicu oleh industrialisasi dan urbanisasi di sejumlah negara Eropa, etnis Albania kembali melakukan migrasi di akhir abad 19 hingga awal abad 20.

Para sejarawan menulis, pada masa itu, orang-orang Albania berpindah ke negara Eropa sekitar seperti Serbia maupun Romania.

Mereka juga memutuskan menempuh perjalanan jauh, dan tinggal di benua berbeda seperti Mesir, Amerika Serikat, Argentina, hingga Australia.

Pada masa itu, alasan utama mereka melakukan migrasi selain kesulitan sosio politik, juga lemahnya ekonomi di Albania yang membuat mereka pindah.

Dalam sebuah laporan yang dicatat pada periode 1930-1944, ada sekitar 152.000 etnis Albania yang berimigrasi ke negara lain.

Gelombang imigrasi juga makin bertambah seiring berkuasanya diktator Enver Halil Hoxha antara 1944 hingga kematiannya di 1985.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved