KTT Singapura
Tugas 12 Pasukan 'Berani Mati' Kim Jong Un yang Ikut Diboyong ke Singapura
Dunia tengah dihebohkan dengan foto dan video pasukan pengawal yang berlari mengiringi mobil limusin Kim Jong Un, saat berada di Singapura.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dunia tengah dihebohkan dengan foto dan video pasukan pengawal yang berlari mengiringi mobil limusin Kim Jong Un, saat berada di Singapura.
Dilansir dari bbc.com, tercatat sebanyak tiga pesawat berangkat dari Pyongyang menuju Singapure dalam kunjungan Kim Jong-un di Singapura.
Dua dari tiga pesawat itu berisi pasukan pengaman Kim Jong Un.
Keluarga Kim Jong Un memilki tiga lapis pengamanan untuk menjaga dinasti keluarga Kim.
Tiga lapis pengamanan ini jugalah yang dibawa ke Singapura untuk menjadi pengawal Kim Jong-un.
Pada lapisan pertama, yaitu pengawal utama presiden yang beranggotakan sekitar 200-300 personel, di antaranya adalah pengawal dan sisanya pengemudi, dan staf teknis.
Para pengawal itu dipilih dari tentara rakyat Korea (Korean People Army (KPA) yang direkrut untuk memenuhi kewajiban militer nasional mereka, khususnya menjamin keselamatan Kim Jong-un.

Para pengawal lapis pertama inilah satu-satunya warga Korea Utara yang diizinkan membawa senjata yang berisi peluru, di sekeliling presiden.
Sopir Kim Jong Un selalu memakai sarung tangan kulit agar tetap steril.
Metode komunikasi utama mereka adalah memakai serangkaian kata sandi dan frasa kode yang diucapkan melalui earphone yang dipasang pada lencana mereka.
Para pengawal pribadi memiliki karir yang panjang, yaitu selama 10 tahun.
Lapisan keamanan Kedua dan Ketiga Kim Jong Un disebut dengan The Guard Command (GC).

The Guard Command bertanggung jawab untuk mengamankan tempat di mana pun Kim Jong-un berada, baik itu di gedung kantornya, tempat tingal pribadi maupun lokasi yang dia kunjungi di dalam atau di luar negeri.
Selain itu, GC memenuhi fungsi sejumlah logistik atau teknik yang mendukung pemimpin dalam pekerjaanya.
Mereka akan mengoperasikan dan memelihara saluran telepon keamanan IT yang akan digunakan Kim Jong-un.