Kisah Kopassus Nyamar Jadi 'Hantu Putih' Bikin Ribuan Pemberontak Menyerah dan Panglima PBB Melongo
Kekuatan mereka yang tak tertandingi tak hanya diakui bangsa Indonesia, di negara lain pun jejak mereka diakui dan diapresiasi.
Memang benar, suatu waktu markas pasukan Garuda III diserang para pemberontak.
Pemberontak merasa terusik terhadap kehadiran pasukan Garuda III.
Penyerbuan para pemberontak pada tengah malam ini, membuat markas terkepung.
Penyerangan secara tiba-tiba terdiri dari 2 ribu pemberontak, sedangkan pasukan di markas hanya 300 orang.
Baca: Kisah Demi Bela Palestina, Soekarno Rela Korbankan Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Akhirnya, pasukan Garuda III pun mencoba bertahan dan balik menyerang.
Pertempuran kedua pihak pada dini hari, membuat kawasan tersebut semakin mencekam.
Adanya baku tembak ini membuat sejumlah pasukan Garuda III mengalami cedera ringan.
Menjelang subuh, para pemberontak pun balik kanan.
Baca: 10 Fakta Wanita Israel yang Jarang Diketahui, Jadi Prajurit Militer hingga Pilot Pesawat Tempur
Namun, pasukan Garuda III justru tak tinggal diam. Mereka menyiapkan strategi untuk balik menyerang.
Akhirnya, 30 anggota Kopassus pun diturunkan menjadi tim paling depan.
Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju lembah mematikan, disebut 'no man's land' atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.
Mereka melakukan pergerakan dalam tiga kelompok.
Baca: Videonya Jadi Trending di Youtube, Inilah Bayaran Sabyan Gambus Sebelum dan Ketika Populer
30 anggota Kopassus ini menyamar menjadi warga Kongo.
Tubuhnya dilumuri arang, kemudian membawa bakul sayuran, kambing, dan sapi.
Mereka berjalan menyusuri danau. Setelah matahari terbenam, mereka memantapkan strategi penyerangan, sambil beristirahat di tepi danau.