TERUNGKAP! Ini Alasan Sebenarnya Napi Teroris Bunuh 5 Polisi Secara Sadis di Mako Brimob
Sejak Selasa malam, 8 Mei 2018, sekitar pukul 21.00, kerusuhan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok....
Menurutnya, suasana di tempatnya disandera saat itu begitu sangat mencekam.
Meskipun matanya ditutup, tapi telinganya masih mendengar jelas pembicaraan napi teroris di dalam tahanan.
Namun, ia tidak tahu siapa napi teroris yang bicara padanya.
Dalam wawancaranya, Bripka Iwan mengungkapkan bahwa napi teroris ingin mengorek informasi dari anggota polisi yang saat itu disandera yang juga bagian dari anggota Densus 88.
Namun, teman-temannya lebih memilih mati dibandingkan harus membocorkan rahasia negara kepada para penjahat itu.
"Saya mendengar teroris bicara kepada saya. Dia (napi teroris) bilang di situ ada temanmu, adekmu yang masih muda itu, saya interogasi tidak mau, dia memilih ditembak mati dari pada diinterogasi," kata Bripka Iwan menirukan ucapan pelaku.

Ia mengaku tidak tahu siapa napi yang berbicara kepadanya itu lantaran matanya ditutup serta kaki dan tangannya terikat.
"Saya tidak mengenalinya. Karena mata saya ditutup oleh pelaku," lanjutnya.
Iwan mengaku pasrah apapun resiko yang akan dialaminya ketika disandera oleh napi teroris di dalam mako Brimob.
Meski demikian, besar harapannya ada yang datang untuk membebaskannya dari sanderaan napi teroris itu.
"Saya ingat keluarga di rumah dan saya engga akan bertemu lagi dengan mereka. Saya berharap ada yang membebaskan saya lagi dan ada anggota yang masih hidup di dalam," ungkapnya.
Menurutnya, selamatnya ia dari tangan napi teroris merupakan anugrah dari Tuhan.
"Saya berpikir 99 mati dan 1 persen hidup dan satu persen lah yang menjadi harapan diri saya untuk hidup. Saya juga terimakasih kepada pimpinan yang saat itu anak buahnya disandera," ungkapnya.
Ia pun berpesan agar seluruh anggota jangan gentar melawan teroris.
"Tetap semangat melawan teroris tanpa harus takut dan putus asa. Kejaidian saya ini menjadi semangt untuk rekan-rekan berjuang lagi," kata dia.
