Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Sebut Semua Wilayah Indonesia Sudah Terkontaminasi ISIS, Kecuali Dua Daerah Ini

Kuat dugaan, jaringan yang pernah bermukim di Suriah mulai melakukan teror di dua wilayah, yaitu Surabaya dan Riau....

Editor:
AFP
Pesukan ISIS di Suriah 

Nah, JAD ini masih berafiliasi dengan organisasi teroris terbesar dan dikenal paling menakutkan ISIS.

ISIS merupakan singkatan dari Islamic State in Irak and Syria. Organisasi ini bermarkas di Suriah.

Dalam melancarkan aksinya, ISIS ini tergolong kejam dan brutal.

Tapi tak sedikit yang tergoda oleh propaganda yang disebarkan ISIS ke seluruh dunia.

Seperti yang terjadi juga pada pemuda satu ini, yang bernama Reyhan.

Reyhan menceritakan asal mula ia tertarik untuk bergabung dengan ISIS kepada salah satu TV Swasta.

Ia bersama keluarganya ini sering browsing dan mencari tahu soal ISIS.

Dalam berbagai berita yang ditemukan, ISIS selalu menjanjikan jika ada yang berminat menjadi anggotanya maka segala kenikmatan akan diperoleh.

Mereka akan mendapat fasilitas gratis seperti rumah, rumah sakit, pengobatan.

Reyhan dan keluarga pun tergoda. Mereka pun menuju Istanbul.

Usai puas berwisata di Turki, Reyhan dan keluarga menuju Kilis.

Mereka rupanya sudah ditunggu. Bersama orang yang menunggu, Reyhan dan keluarga berjalan kaki malam-malam menuju perbatasan Turki-Suriah.

Perjalanan itu menghabiskan waktu 2-3 jam.

Yang selalu dipropagandakan seperti surga dunia, seperti hidup aman, nyatanya ketika sampai disana berbeda jauh.

Yang ada hanyalah suara tembakan, tanker-tanker, pesawat, ledakan bom.

Ketika musuhnya dekat, maka suara-suara itu pun selalu ada setiap harinya.

Saat ditanya soal keinginannya bertolak dari sana, ia mengaku memang kapok.

"Nggak seperti yang dijanjikan, kasar, suka teriak dan memukul anak, jorok lah, nggak sesuai dengan apa yang dibilang sebelumnya" ucap Reyhan.

"Pokoknya gak seperti yang mereka gambarkan di internet," ujarnya lagi.

Pewawancara pun bertanya soal gaji yang diberikan kepada anggota ISIS.

Reyhan mengatakan tidak. "Orang gak bergabung, ya gak digaji," ujarnya.

Reyhan dan keluarga bertahan hidup dengan menyewa tinggal di apartemen.

Reyhan dan keluarganya yang laki-laki pun sempat ditawari untuk diajak berperang.

Namun mereka menolak mentah-mentah.

Akibat menolak, Reyhan dan keluarganya ini dikurung, dipenjara.

"Penjara, dikurung, dua bulanan lebih di Raqqa," ujarnya lagi.

Reyhan juga menyebutkan bahwa ada beberapa hukuman yang diterapkan oleh rakyat asli sana.

"Karena baju perempuannya gak syar'i, jenggot kurang panjang lah, ya hukumannya dijilid, dicambuk," ujar Reyhan.

Reyhan dan keluarga bisa kabur setelah berjuang selama setahun. Mereka sempat juga ditipu sana-sini.

Namun, mereka bertemu dengan pemilik toko sembako yang membantu kabur.

Akan tetapi, pemilik toko tersebut menginginkan bayaran yang cukup besar.

Reyhan pun mengatakan tips agar warga Indonesia ini tak ada lagi yang terhipnotis dan terjebak dengan rayuan ISIS.

"Dicek lagi, dan jangan hanya ngecek di fanpage atau website mereka. Semua dicek kanan kiri," ujarnya.

Ia pun mengingatkan agar jangan sampai menyesal seperti ia dan keluargannya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved