Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesaksian Bripka Iwan yang Lolos dari Penyandraan di Mako Brimob, 99 Persen Mati 1 Persen Hidup

Kelima temannya tewas dalam tragedi itu, sementara Bripka Iwan Sarjanahingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Editor:
Kolose 

"Saya ingat keluarga saya di rumah, saya nggak akan pernah bertemu lagi dengan mereka," tambahnya.

Namun dalam suasana di antara hidup dan mati itu, rupanya Bripka Iwan masih menyimpan harapan dirinya bisa selamat.

Baca juga: Kisah Souhayla, Wanita Muda yang Menjadi Budak Seks ISIS Selama 3 Tahun dan Diperkosa oleh 7 Pria Secara Brutal

"Terus saya berharap ada yang membebaskan saya, dari pimpinan, dari rekan-rekan semua, mengetahui kalau di dalam itu masih ada anggotanya yang masih hidup, itu saja yang saya berharap dan berdoa sama Allah. Agar pimpinan memikirkan ke depan seperti apa langkah-langkah terhadap saya, sampai akhirnya saya dibebaskan," kenangnya.

Bripka Iwan juga menjabarkan apa saja yang ia alami selama lebih dari 30 jam berada dalam sandera.

"Saya disekap, diikat, saya berpikir persentase saya 99 persen mati 1 persennya hidup, nah satu persen itulah Allah kasih kepada saya. Allah yang pandai membolak-balikan hati seseorang," jelasnya.

Selama dalam penyanderaan, ia mengatakan kalau dirinya tak pernah putus berdzikir dan berdoa.

"Saya pikir kalau memang ini takdir saya harus mati, di sinilah saya mati, tapi kalau memang takdir saya masih hidup, berarti Allah menghendaki saya hidup dan tetap mengabdi kepada Polri," katanya.

Bripka Iwan juga mengatakan jika dirinya dilepas saat para napi tersebut meminta makanan, disaat itu pula dirinya dibebaskan.

Ia lalu memberikan pesan pada akhir video tersebut.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya teman terbaik saya, tim saya, rekan-rekan saya sudah memperjuangkan negara ini hingga titik darah penghabisan saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya sangat menyesal sekali, saya juga berterimakasih pada pimpinan memperjuangkan nasib anak buahnya walaupun saya disandera hingga dilepaskan kembali. Pesan untuk teman-teman kita harus semangat untuk memberantas teroris dan kekejamannya," pungkas Bripka Iwan. (Vivi Febrianti)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Disandera Teroris Selama 30 Jam, Bripka Iwan: Rekan Saya Ditembak Mati Karena Menolak Diinterogasi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved