Ini Imbauan Ketua Sinode GMIBM, Ketua MUI Kotamobagu dan Bupati Boltim Terkait Aksi Teror
Ketua Sinode GMIBM Pdt Ch N Raintama Pangulimang, mengimbau warga gereja tetap berdoa dan jaga stabilitas keamanan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Ketua Sinode Gereja Masehi Inijili Bolaang Mongondow (GMIBM) Pdt Ch N Raintama Pangulimang, mengimbau warga gereja tetap berdoa dan jaga stabilitas keamanan serta persatuan antar-umat beragama di Kotamobagu.
Kata dia, teror yang terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018), bukan masalah agama. Sebab tidak ada ajaran agama yang mengajarkan hal tersebut.
"Saya minta seluruh elemen bangsa untuk tetap merajut, merawat solidaritas sesama anak bangsa dengan menjaga hubungan persaudaraan serta kerukunan antar-umat beragama di Indonesia," ujarnya, Senin (14/5/2018).
Lanjut dia, di Indonesia sudah beberapa kali aksi ini dilakukan, namun kerukunan antar-umat beragama masih sangat terjaga.
Ketua MUI Kotamobagu, Dani Pontoh mengatakan, kejadian di Surabaya, sebagai pelajaran untuk terus menjaga persatuan serta semangat kerukunan.
Kata Dani, tidak ada dalam Alquran, mengajarkan umatnya melakukan teror atau menghilangkan nyawa manusia.
Ia menambahkan, Kotamobagu, sampai hari ini kerukunan antar-umat beragama terjaga dengan baik. Maka seluruh umat harus bergandengan tangan melawan terorisme di Indonesia.
Bupati Boltim Sehan Landjar mengecam aksi teror di Surabaya. Baginya itu tidak sesuai ajaran agama apapun. Itu baginya kejahatan kepada kemanusiaan dan bukan jihad.
"Saya Sehan Landjar, atas nama pemerintah dan masyarakat kabupaten Boltim, bahkan sebagai umat Islam, saya mengecam tindakan sekelompok orang yang menamakan diri mereka mujahidin Islam namun melakukan pembunuhan. Itu adalah kejahatan kemanusiaan yang tak bisa ditolerir," ujarnya.
Ia mengatakan pelaku bukanlah jihad, tetapi penjahat. (dma/ven)