Video Detik-detik Meletusnya Gunung Merapi yang Direkam oleh Pendaki
Pada hari Jumat (11/5/2018) pagi tadi, Gunung Merapi mengalami letusan freatik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada hari Jumat (11/5/2018) pagi tadi, Gunung Merapi mengalami letusan freatik.
Suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat membuat sejumlah warga yang ada di sekitar lereng Gunung Merapi merinding.
Ditambah lagi, letusan Gunung Merapi itu memiliki tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah.
Momen mencenangkan itu berhasil terekam kamera pendaki yang kebetulan sedang berada di Gunung Merapi.
Video itu kemudian diunggah oleh akun Twitter @merapi_news.
"Dokumentasi Pendaki yang sedang mendaki Gunung merapi saat letusan freatik tadi pagi |via thecholiks (grup pendaki) dan info dari teman di selo boyolali Sebagian pendaki yang terakhir dipasar Bubrah wis mudun" tulisnya dalam keterangan video.
Di awal video, terlihat beberapa pendaki yang sedang menyiapkan makan siang.
Tiba-tiba saja, perhatian mereka teralihkan dengan suara gemuruh.
Ternyata, Gunung Merapi yang ada di dekatnya sedang mengeluarkan letusan.
"Astagfirullah, berlindung," ungkap salah satu pendaki.
Berikut ini video yang dimaksud.
Tak lama berselang, akun tersebut kembali mengunggah video detik-detik meletusnya Gunung Merapi.
Kali ini, video tersebut diambil di tempat yang lebih jauh dari unggahan pertama.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, saat letusan terjadi, Gunung Merapi mengeluarkan abu vulkanik, pasir, dan material proklatik.
Tribunstyle melansir dari Kompas.com, "Letusan berlangsung tiba-tiba. Jenis letusan adalah letusan freatik yang terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi," kata Sutopo melalui rilis.
Dirinya memastikan bahwa jenis letusan ini tidak berbahaya.
Sutopo juga menambahkan, letusan freatik memang bisa terjadi kapan saja saat gunung api aktif.
Biasanya, letusan ini hanya berlangsung sesaat.
Sebelumnya, Gunung Merapi juga pernah mengalami letusan freatik.
"Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah. PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik," tandasnya.
Kepada masyarakat sekitar, Sutopo mengimbau untuk tetap tenang.
Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa akibat letusan Gunung Merapi itu.
Kendati demikian, aparat dan BPBD masih terus melakukan pemantauan.
"Masyarakat merespons dengan evakuasi mandiri ke tempat yang aman," kata Sutopo.
Selain itu, para pendaki juga diimbau untuk mengikuti rekomendasi dan tidak memaksakan diri untuk mendekati puncak kawah.
Setidaknya, ada 120 orang yang mendaki dan mendekati Pasar Bubrah.
Untungnya, semuanya dalam kondisi selamat.
BPBD juga sudah mendistribusikan masker pada penduduk sekitar.
Pasalnya, hujan abu diperkirakan akan turun di sekitar Gunung Merapi, khususnya di bagian selatan.
Namun, hal itu masih bergantung arah angin.
Dilaporkan hujan abu vulkanik terjadi di Tugu Kaliurang Sleman Yogyakarta.
Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPPTKG PVMBG dan BPBD. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)