Kerusuhan Mako Brimob
MENCEKAM! Semua Blok Penjara Mako Brimob Dikuasai Teroris, 6 Orang Tewas, Ini Nasib Ahok Dalam Sel!
Ia juga belum bisa memastikan jumlah napi teroris yang menjadi pihak penyandera.......
Saat ini Polri masih berupaya membebaskan satu anggota Polri yang kini masih disandera oleh kelompok tahanan teroris. Polri masih bernegosiasi dan mengupayakan pembebasan secara persuasif untuk menghindari kerusakan lebih banyak lagi.
Inihasil forensik yang dikakukan oleh Gabungan Tim Inafis Bareskrim Polri dan Inafis Polda Metro Jaya terhadap korban kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua:
1. Briptu Fandi Setio Nugroho, luka gorok di leher tembus dari leher belakang s/d tenggorokan, luka lecet pada alis kiri, luka terbuka pada pipi kanan
2. Syukron Fadhli, luka tembak pada kepala bag kiri atas kuping tembus kepala sebelah kanan, luka lecet paha kanan.
3. Wahyu Catur Pamungkas, luka gorok pada leher kanan sampai pipi kanan bawah, luka pada dagu kanan, luka tembak pada dahi sebelah kiri.
4. Yudi Rospuji Siswanto, luka tusuk pada kaki kanan, luka sobek lutut belakang, luka sayat pada kaki kiri, luka sobek pada punggung telapak kaki, jempol kaki kiri robek, pelipis kanan robek, mata kanan kiri luka bacok, leher luka bacok, dada kiri kanan luka tusuk, tangan kanan luka bacok, siku kanan luka bacok, tangan kanan atas luka.
5. Denny Setiadi, SH, pipi kiri luka bacok, bibi bengkak gigi atas lepas, leher belakang luka bacok, luka tembak pada dada kanan.
6. Beni Samsutrisno (napi teroris) luka tembak pada dada kiri dua lobang.
Sel Tahanan Ahok Dokuasai Teroris
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan bahwa saat ini narapidana terorisme telah mengusai seluruh blok yang ada di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Blok tahanan yang dihuni mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditahan pun telah dikuasai para teroris tersebut.
Baca: Begini Kondisi Ahok Usai Keributan di Rutan Mako Brimob
Menurut Setyo, napi terorisme menguasai enam blok tahanan terletak di dalam tiga gedung. "Satu rutan ada enam blok, sekarang semua sudah dikuasai," ujar Setyo saat memberikan keterangan di Markas Korps Sabhara Baharkam, Depok, Rabu (9/5/2018).
"Gedung A, B, C itu sudah dikuasai semua, memang semua tahanan itu ada di situ semua. Satu kompleks ada 6 blok," ucap Setyo saat ditanya soal tempat Ahok ditahan.
Setyo menuturkan pihaknya belum bisa memastikan kondisi tahanan yang lain. Sebab, polisi kesulitan untuk masuk ke area rutan yang dikuasi oleh penyandera.
Ia juga belum bisa memastikan jumlah napi teroris yang menjadi pihak penyandera. Namun, kata Setyo, ada sekitar 30 sampai 40 orang yang pertama kali melakukan provokasi kericuhan dan membobol teralis besi tahanan di gedung C.
Kelompok tersebut kemudian menguasai seluruh area Rutan Mako Brimob.
"Sekitar 30 sampai 40 orang dari kelompok yang keras. Artinya mereka yang awalnya melakukan provokasi," kata Setyo.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal mengungkapkan bahwa terdapat korban jiwa dalam insiden keributan antara narapidana terorisme dan beberapa polisi di Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5/2018) malam.
Menurut Iqbal, lima polisi gugur dan satu narapidana tewas dalam insiden tersebut.
Satu narapidana terorisme itu ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.
"Kami sampaikan bahwa kejadian insiden ini memakan korban jiwa. Ada lima rekan kami dan satu dari mereka (narapidana terorisme) terpaksa kami lakukan upaya kepolisian karena melawan dan mengambil senjata petugas," ujar Iqbal saat memberikan keterangan pada awal media yang meliput tak jauh dari gerbang Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).
Saat ini, kata Iqbal, enam jenazah sudah di bawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. "Rekan kami yang gugur saat ini sudah di RS Polri Kramat Jati," kata Iqbal.
Baca lebih lanjut soal perkembangan negosiasi dengan napi... Satu polisi disandera Sementara itu, masih ada satu anggota polisi yang disandera oleh narapidana terorisme di dalam rutan Mako Brimob.
Namun ia memastikan pihak kepolisian telah mengamankan situasi sehingga tidak akan melebar ke luar area Mako Brimob.
Selain itu, proses negosiasi pun masih terus dilakukan.
"Satu rekan kami masih di dalam sedang disandera saat ini di tengah situasi kondusif kami dapat mengamankan situasi dan memblokir tahanan tersebut sehingga tidak melebar keluar. kami terus melakukan negosiasi," ucapnya.
Iqbal menuturkan, insiden antara narapidana terorisme dan beberapa polisi berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian.
Sejumlah petugas berjaga pasca kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Kerusuhan terjadi di dalam rutan yang ada di lokasi tersebut pada Selasa (8/5/2018) malam.
Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.
Ketika itu pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.
"Bahwa pemicunya adalah hal yang sepele, pemicunya adalah masalah makanan," ujar Iqbal.
Iqbal menegaskan, sesuai standar prosedur operasional, seluruh makanan yang berasal dari luar dan diberikan kepada tahanan harus melalui pemeriksaan.
"Sesuai SOP memang makanan diverifikasi oleh kami apakah ada barang-barang lain, itu terjadi keributan, cekcok," kata Iqbal.
Saat terjadi keributan beberapa petugas polisi disandera.
Ada enam polisi yang disandera sejak kemarin dan senjata diduga direbut oleh para tahanan narapidana teroris.
"Sehingga langkah-langkah yang kami ambil pertama melakukan upaya kepolisian untuk mengendalikan situasi. Alhamdulillah situasi sejak kemarin hingga hari ini sangat terkendali karena kami mengutamakan upaya persuasif yaitu negosiasi kepada beberapa tahanan yang ingin dan mau diajak untuk komunikasi," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Napi Teroris Kuasai Seluruh Rutan Mako Brimob, Termasuk Tempat Ahok Ditahan"
Penulis : Kristian Erdianto