Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Relawan Kotak Kosong Menyebar di Mitra: Tim JS-Oke Target 85 Persen Suara

Pilkada serentak di enam kabupaten dan kota di Sulawesi Utara tak sampai dua bulan lagi. Hasil survei elektabilitas

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
tribun manado
Ketua Relawan Kotak Kosong Billy Munaiseche (kiri) di Pilkada Mitra 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pilkada serentak di enam kabupaten dan kota di Sulawesi Utara tak sampai dua bulan lagi. Hasil survei elektabilitas (tingkat keterpilihan) pasangan calon kepada daerah ramai beredar di publik.

Di Kabupaten Minahasa Tenggara, pendukung pasangan petahana James Sumendap-Jesaja Jocke Legi (JS-Oke) pernah mengklaim kemenangan hingga 85 persen. Sebaliknya pendukung kotak kosong (kolom kosong) bermunculan. Bahkan, mereka telah membentuk relawan beranggotakan 2.436 orang di 501 jaga (lingkungan) di seluruh kabupaten.

Aksi saling klaim kemenangan terjadi di Kota Kotamobagu. Tim pasangan nomor urut 1, Tatong Bara-Nayodo Koerniawan (TBNK) mengklaim hasil survei Pusat Studi Demokrasi dan Ham (Pusdeham), Surabaya, menyatakan kemenangan pasangan ini (lihat grafis).

Sebaliknya Tim Pasangan Nomor Urut 2, Jainudin Damopolii-Suharjo Makalala (JaDi-Jo), juga mengklaim kemenangan lewat survei internal.

Pesta demokrasi di Kabupaten Kepualauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) juga tak luput. Muncul survei pasangan calon di media sosial. Survei dilakukan di pulau Siau. Hasilnya Evangelin Sasingen-Jhon Palandung (YES-JO) unggul dari pasangan Alfret Takarendeng-Jutiksel Parera (RR-JUARA), Siska Salindeho-Heronimus Makainas (SA-MA), AA Malioga-Elians Bawole (MAS-BERLIAN).

Pasangan JS-Oke di Pilkada Mitra
Pasangan JS-Oke di Pilkada Mitra (tribun manado)

Petahana Pilkada Mitra yang semula diprediksikan bakal menang mudah, kini mendapat perlawanan dari relawan kotak kosong. Mereka bahkan, sudah membentuk struktur kepengurusan dari tingkat kabupaten hingga jaga.

Relawan kotak kosong untuk sementara berjumlah 2.436 orang. Rinciannya setiap jaga 3 orang relawan, desa/kelurahan ada 10 orang relawan dan kecamatan 15 orang relawan. Relawan akan menyebar 2.000 kaus ke pendukung.

Billy Munaiseche, Ketua Relawan Kolom Kosong Kabupaten Mitra saat diwawancarai tribunmanado.co.id, mengatakan, akan terus melakukan sosialisasi di masyarakat pasca mendapat kejelasan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslu. "Struktur pengurus kolom kosong dari tingkat kabupaten hingga jaga. Ke depan kami akan pasang bahan sosialisasi kolom kosong," kata Billy.

Keberadaan relawan kolom kosong di Mitra dalam waktu dekat ini akan melaksanakan deklarasi. Saat ini berdasarkan struktur yang ada 2.436 orang, tersebar di 501 jaga, 144 desa/kelurahan dan 12 kecamatan, sudah gencar bermanuver di masyarakat.

"Penempatan di setiap jaga 3 orang, desa kelurahan 10 orang dan kecamatan 15 orang. Kami sudah menyiapkan 2.000 kaus KoKo untuk disebar ke masyarakat," bebernya, Minggu (6/5/2018).

Memilih kotak kosong, karena didalam surat suara ada dua pilihan, pasangan calon dan kolom kosong. "Ada pendapat yang mengatakan, bahwa kami pendukung kotak kosong ada masalah pribadi dan sakit hati. Tidak seperti itu. Kami ingin Kabupaten Mitra lebih sejahtera dan demokrasi," ujarnya.

Kubu JS-Oke mengklaim kemenangan dari hasil survei interen kekuatan di desa dan kelurahan se-Mitra. "Rata-rata desa menang. Kami berikan 10 ribu sampai 15 ribu kepada kolom kosong tetap masih unggul. Namun yang tim khawatirkan gerakkan masyarakat tidak memilih karena ada yang berpikir tidak datang memilih karena berpikir sudah menang sehingga tim JS-Oke ajak mereka untuk datang memilih," ujar Semmuel Montolalu, Sekretaris Tim JS-Oke sekaligus Sekretaris DPC PDI Perjuangan Mitra.

Lanjut dia, desa/kelurahan yang tersebar di 12 kecamatan, diprediksikan unggul di angka 80 persen sampai 85 persen. Ini dikarenakan masih ada sejumlah daerah yang pemilih fanatik Telly Tjanggulung, mantan Bupati Mitra.

"Mereka mau pergi memilih atau tidak sudah tak masuk hitungan. Kami berusaha capai 85 persen dan 15 persen untuk kolom kosong asalkan semua datang memilih. Untuk Ratahan berusaha sampai 80 persen dan Pasan masih jauh di atas keunggulannya," kata dia.

Adapun wilayah persebaran kolom kosong, di Kabupaten Mitra ada di Kecamatan Ratahan, Tombatu Timur dan Kalait.

Publik Sitaro dihebohkan dengan beredarnya hasil survei yang menyebutkan calon dari PDIP unggul atas calon lainnya. Golongan putih (golput) antara 7 persen sampai 10 persen. Pasangan (YES-JO) unggul 31 persen untuk pulau Siau yang diikuti oleh pasangan RR-JUARA 24 persen, pasangan SA-MA 20 persen dan paling terakhir pasangan MAS-BERLIAN 18 persen.

Untuk pulau Tagulandang, YES-JO unggul jauh dari tiga lawannya. Bahkan, persentasi sampai 68 persen untuk kemenangan pasangan yang diusung oleh PDIP ini.

Pemerhati Politik dan Budaya Sitaro Jolly Horonis mengatakan, survei belum dapat dipastikan jadi indikator kemenangan. "Karena melihat pemilihan beberapa daerah, banyak survei salah. Sehingga masyarakat sering tidak percaya dengan hasil survei," katanya.

Lanjut dia, saat ini masyarakat semakin bijaksana. Jadi ketika menentukan pilihan pasti melihat kembali visi misi program yang ditawarkan oleh paslon. "Karena tiap waktu ada perubahan, jadi masyarakat dapat melihat program apa yang ditawarkan menarik," tambahnya.

Pemerhati Politik Sitaro Janiel Kakampu juga mengatakan, saat ini, hasil survei belum dapat dijadikan peganggan, mengingat banyak hasil survei tidak sesuai kenyataan.

"Apalagi untuk Pilkada Sitaro saat ini ada empat pasang calon. Yang pastinya perolehan dukungan belum begitu jauh antara tiap paslon. Bahkan, kurang lebih satu minggu pemilihan bisa berubah, apalagi saat ini masih dua bulan," katanya. "Atau apakah hasil survei pengalihan opini, semua tergantung masyarakat yang menjadi wajib pilih," kata Janiel.

Pasangan calon di Pilkada Kotamobagu
Pasangan calon di Pilkada Kotamobagu (tribun manado)

Tim Tatong-Jainudin Saling Klaim Menang

Siapa pemenang Pilkada Kotamobagu baru diketahui setelah pemilihan (perhitungan surat suara) 27 Juni mendatang. Namun Tim Pasangan Nomor Urut 1, Tatong Bara-Nayodo Koerniawan (TB-NK) dan Tim Pasangan Nomor Urut 2, Jainudin Damopolii-Suharjo Makalala (JaDi-Jo) sudah saling klaim kemenangan.

Tim TBNK merujuk hasil survei melalui Pusat Studi Demokrasi dan Ham (Pusdeham), Surabaya. "Hasil survei dari Pusdeham, tiga bulan lalu pasangan TB-NK menang 68 persen atas saingannya," ujar Konsultan Pasangan TBNK Ismail Dahab, Minggu (6/5/2018).

Kata dia, belum ada survei terbaru dari TB-NK, kemungkinan akhir Mei 2018. "Kami sekarang sedang menyusun pertanyaan, untuk survei terbaru. Kemungkinan masih mempercayai Pusdeham," ujar Ismail Dahab.

Tim JaDi-Jo juga mengklaim kemenangan lewat survei internal. "Hasil survei Tim JaDi-Jo 70 persen dari data yang dikumpulkan tim di 33 desa/kelurahaan," ujar calon Wakil Wali Kota Kotamobagu, Suharjo Makalala. Lanjut dia, hasil data ini dikumpulkan Tim JaDi-Jo dari empat kecamatan di Kotamobagu.

Ia menambahkan, selain pengumpulan data, indikator kehadiran di kampaye di tiap desa maupun kelurahan selama tiga bulan menjadi ukuran survei. 

Ferry Daud Liando
Ferry Daud Liando (TRIBUN MANADO/RYO NOOR)

Publik Sudah Cerdas Membaca Survei

Ferry Liando, Pengamat Politik Sulut dari Unsrat, mengatakan, sejumlah lembaga survei berlomba merilis hasil jajak pendapat terbaru. Tidak hanya di tingkatan nasional, survei juga mulai ramai di daerah.

Bahkan, menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, banyak lembaga survei turun ke daerah.

Sepanjang survei pasangan calon kepala daerah dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, publik pasti akan menerima.

Walaupun demikian fungsi survei itu harusnya hanya sebatas dalam pemetaan kekuatan secara internal. Namun kadang hasil survei dimanfaatkan untuk memengaruhi opini publik.

Selama ini banyak lembaga survei berprofesi ganda. Mereka merangkap sebagai konsultan ataupun tim sukses.
Namun sepanjang proses survei itu dipertangungjawabkan ke publik, maka survei itu tetap penting.

Perlu dijelaskan model metodologinya, unsur-unsur informannya, sebaran informan serta siapa yang membiayai survei itu.

Debat kandidat di Pilkada Sitaro, Sabtu (5/5/2018).
Debat kandidat di Pilkada Sitaro, Sabtu (5/5/2018). (tribun manado)

Kini Pemilih Tahu Visi dari Setiap Calon

Komisi Pemilihan Umum(KPU) supersibuk menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018.

Tak terkecuali KPU Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Lembaga penyelenggara pemilu ini baru saja menggelar tahapan kampanye debat kandidat terbuka pada Sabtu (5/5/2018).

Debat kandidat yang dipusatkan di Restoran Narwastu Ulu Siau mengusung tema "Ekonomi, Kelautan, Perikanan dan Pertanian".

Tema krusial, sesuai dengan karakteristik daerah. Ketua KPU Sitaro Stephen Londok mengatakan, dengan adanya kampanye debat kandidat sebanyak tiga putaran itu, masyarakat mendapatkan informasi penting dalam menentukan pilihan. Penting untuk memilih pemimpin lima tahun ke depan.

"Masyarakat berdaulat dapat memilih pada tanggal 27 Juni mendatang secara arif, bijaksana, dan penuh kedewasaan, tanpa tekanan, dan tanpa intimidasi dari pihak manapun," kata Londok kepada tribunmanado.co.id, Minggu kemarin.

Sementara dalam materi debat yang menjadi materi pamungkas itu, Londok mengatakan, masalah yang diangkat itu paling krusial di masyarakat Kabupaten Sitaro.

Solusi persoalan itu dipertajam dalam visi dan misi dari setiap pasangan calon. Dengan begitu, masyarakat dapat menilai dan memahami visi dan misi calon.

"Tema ini adalah berkaitan dekat dengan kehidupan masyarakat kita. Perlu ketahui bersama bahwa semua potensi inilah yang harus dikembangkan di Kabupaten Sitaro yang semuanya akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat Sitaro," ujar dia. Olehnya juga berharap semoga ke depan pemilihan di Kabupaten Sitaro terus berjalan aman dan damai.  (oly/crz/ven/fin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved