12.000 Gadis Diculik Tiap Tahun di Negara Ini Untuk Jadi Pengantin Sampai Diperkosa dan Dipermalukan
Bagi para wanita muda yang mengalaminya, itu adalah cobaan yang benar-benar menakutkan....
Jika terjadi perselisihan, mereka dapat mengatasinya dengan baik. Hidup dengan rukun sangat terlihat dari masyarakat Noiva do Cordeiro.
Kota unik ini mulai didirikan pada akhir abad 19 oleh seorang wanita bernama Maria Senhorinha de Lima.
Saat itu, Maria dipaksa menikah oleh orangtuanya dengan seorang pria.
Karena dikucilkan akibat dicap sebagai penzina, akhirnya pada tahun 1891 ia pergi ke suatu daerah.
Kota yang akhirnya ia beri nama Noiva do Cordeiro ini menjadi tempat tinggal Maria bersama dengan para wanita lajang yang ia rangkul untuk hidup bersamanya.
Suatu ketika, ada seorang pria yang menikah dengan salah satu masyarakat Noiva do Cordeiro.
Pria tersebut selalu mengatur apa yang harus dilakukan oleh istrinya.
Ketika pria itu meninggal, para perempuan di Noiva do Cordeiro memutuskan bahwa mereka tak lagi harus menuruti semua perintah dari pria karena mereka dapat hidup dan membangun kota tanpa bantuan pria.
Desa Umoja Kenya
Seperti yang kita ketahui, yang namanya tempat pemukiman penduduk, pastilah dihuni oleh penduduk dengan berbagai usia dan jenis kelamin.
Tapi tidak dengan desa kecil yang terletak di padang rumput Samburu, utara Kenya ini.
Penduduk di desa ini semuanya wanita.
Bahkan pria dilarang memasuki desa kecil ini. Komunitas yang diberi nama Umoja ini dibuat oleh 15 wanita pada tahun 1990.
15 wanita ini adalah orang-orang yang dulunya pernah diperkosa oleh tentara Inggris. Desa spesial ini menawarkan perlindungan dan harapan untuk wanita yang telah mengalami penganiayaan.
Di tempat inilah para wanita mencari perlindungan dari kekerasan yang mereka alami seperti perkosaan, pernikahan yang dipaksakan, female genital mutilation atau mutilasi alat kelamin wanita, serta kekerasan rumah tangga.