Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Indarto Sebut UMKM di Sulut Harus Pelajari Kebutuhan Pasar

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ingin meningkatkan usaha adalah dengan memelajari kebutuhan pasar.

Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/HERVIANSYAH
Workshop Kapabilitas dan Kapasitas UMKM Sulut di Kantor Perwakilan BI Sulut, Jumat (27/4/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ingin meningkatkan usaha adalah dengan memelajari kebutuhan pasar.

"Yang terpenting adalah pelajari kebutuhan pasar," ujar Profesional Coach Edwin Indarto Workshop Kapabilitas dan Kapasitas UMKM Sulut yang bertempat di Kantor Perwakilan BI Sulut, Jumat (27/4/2018).

Untuk itu bagi UMKM harus melihat kebutuhan pasar.

Jika telah mengetahuinya, kemudian memproduksi produk tersebut sudah dipastikan akan laku di pasaran.

Dia mencontohkan jika UMKM di Sulut ingin pameran di suatu negara harus mengetahui produk apa yang dibutuhkan di negara tersebut.

"Jika telah mengetahui dan membawa produknya sudah dipastikan bisa habis terbeli," ungkapnya.

Sedangkan untuk pencapaian yang terbaik ada empat yang diperlukan adalah dengan memerhatikan internal, eksternal, keahlian dan prilaku.

Sedangkan dalam sambutannya Gubernur BI Sulut Soekowardojo mengungkapkan beberapa tahun terakhir ini, kita cermati berbagai negara menjadikan pengembangan wirausaha sebagai salah satu alat untuk mendorong perekonomian.

Berdasarkan survei dari lembaga konsultan Ernst and Young terhadap 1.500 pengusaha di kelompok negara G20.

Hal ini karena wirausaha merupakan agen perubahan yang vital dalam penciptaan model bisnis dan industri baru yang diyakini dapat menjadi tambahan lokomotif penggerak perekonomian nasional.

Namun demikian.

Pengembangan wirausaha yang juga telah menjadi kebijakan dari Indonesia masih belum menunjukkan dampak yang begitu menggembirakan.

Populasi wirausaha Indonesia tercatat sebesar 3.1% dari jumlah penduduk (2017), meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1.6% (2016).

Rasio tersebut masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand (4%), Malaysia (5%), China (10%), Singapura (7%), dan Jepang (11%).

Namun demikian rasio kewirausahaan Indonesia sudah melampaui batas minimal rasio kewirausahaan suatu negara yaitu 2% dari total populasi.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri puluhan UMKM di Sulut mahasiswa maupun undangan lainnya. (Tribun Manado/Herviansyah)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved