Ajaran Yahudi yang Perlu Diketahui: Dari Sabda Yehezkiel hingga Gerakan Zionis Israel
Ketua Hadassah Indonesia Monique Rijkers membeberkan sejumlah fakta terkait agama Yahudi
Oleh sebab itu, saya rasa Muslim di Indonesia atau penganut agama lain tidak perlu khawatir dengan keberadaan Yahudi harusnya,” kata dia.

2. Yahudi telah dijamin Tuhannya menjadi kaum minoritas
Alumni Fakultas Biologi Universitas Kristan Salatiga itu menyebutkan, keberadaan kaum Yahudi sebagai minoritas merupakan janji Tuhan sebagaimana termaktub dalam firman-Nya.
“Di manapun kita berada, kita pasti menemukan Yahudi, tapi jumlahnya gak besar. Karena memang demikian prediksi Tuhan.
Saya sih mengira, mentok-mentok penganut Yahudi di dunia hanya 18 juta jiwa dengan mayoritas tinggal di Yerussalem dan New York,” kata dia.
“Meski agama mereka melarang penggunaan obat sejenis KB (pencegah kehamilan), tetap saja jumlah mereka akan tetap menjadi minoritas kapan pun.
Mungkin ini juga yang menjadikan standar minimal untuk umat Yahudi beribadah adalah 10, kalau di Islam untuk salat Jumat itu kan 40, ya,” kata Monique.
3. Kepercayaan akan ‘tanah yang dijanjikan’
Monique mengutip penggalan sabda Tuhan di dalam Yehezkiel 37:21.
Menurut ayat tersebut, Tuhan telah menjanjikan kepada kaum Yahudi untuk kembali ke ‘tanah yang dijanjikan’, dalam hal ini adalah Israel, setelah mereka dipaksa mejadi diaspora ke berbagai negeri pasca-Perang Dunia.

“Penganut Yahudi memiliki kewajiban untuk Aliyah, yaitu kewajiban untuk kembali ke tanah yang dijanjikan.
Aliyah ini bahasa teologisnya, kebanyakan orang mengenal dalam bahasa politiknya, yaitu Zionisme,” ungkap Monique.
“Tapi perlu diingat, Aliyah hanya wajib bagi mereka yang memeluk agama Yahudi.
Bagi saya, meski saya merupakan keturunan Yahudi, saya tidak berkewajiban untuk Aliyah.
Saya cinta agama saya dan saya cinta Indonesia. Jadi saya tidak akan susah payah untuk kembali ke ‘tanah yang dijanjikan’ itu,” dia melanjutkan.
4. Isu pembangunan kembali Kuil Salomon bukan kebijakan Pemerintah Israel