Taman Laut Bolsel Jadi Buruan Wisatawan, Eping Ingatkan Jaga Karang
Belakangan, taman laut di Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara, mulai 'naik daun' dan mulai diburu oleh para pecinta wisata bawah laut.
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MOLIBAGU - Belakangan, taman laut di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, mulai 'naik daun' di ajang promosi wisata di Indonesia dan mulai diburu oleh para pecinta wisata bawah laut.
Atas dasar tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bolsel kembali mengingatkan kepada para nelayan agar tidak buang jangkar atau sauh sembarangan, Jumat (20/4/2018).
"Kami mengimbau kepada nelayan Bolsel, agar bersama-sama menjaga terumbu karang dengan cara menghindari aktivitas yang dapat merusak karang," ujar Kepala Bidang (Kabid) Promosi Wisata Delfian Giputra Thanta.
Selain akan rusak, kata dia, karang yang tertimpa jangkar atau sauh akan lambat dalam pertumbuhan akibat cedera tertimba beda berat.
"Tidak ada karang pasti tidak akan ada ikan, karena karang rumah dan tempat ikan mencari makan," ujarnya.
Senada diucapkan oleh pecinta foto underwater Ayub Mooduto bahwa melempar jangkar sembarangan akan menyebabkan kerusakan karang secara permanen.
"Kalau karang sudah rusak jelas wisatawan akan meninggalkan daerah kita," ujarnya.
Bukan hanya jangkar, Ayub juga menyentil terkait aktivitas membuang sampah di laut yang pada akhirnya akan mencemari lingkungan.
"Ingat laut bukan tempat sampah! Membuang sampah di laut sama saja memusnahkan makhluk hidup di dalamnya," ujar Ayub. (Tribun Manado/Felix Tendeken)
