Ditanya Alasan tak Pernah Kritik Pemerintahan Jokowi, Begini Jawaban Halus Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko memberi jawaban soal pertanyaan netizen yang menyebut dirinya sudah tak lagi memberikan kritik kepada pemerintahan Jokowi.
Ia bergerak di organisasi komunitas yang bertugas melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi, dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca: Inilah Nama-nama Cawapres di Pilpres 2019 yang Paling Diminati Menurut Survei
Aktivitas tersebut sering ia lakukan secara gerilya karena tingginya resistansi dan tekanan dari pihak militer dan pemerintah pada saat itu.
Nama Budiman Sudjatmiko kemudian mulai dikenal secara luas kala mendeklarasikan terbentuknya Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada 1996.
Di tahun yang sama, tepat pada 22 Juli PRD mengeluarkan manifesto perlawanan terhadap kekuatan Orde Baru yang isinya mengkritik kondisi politik dan sosial-ekonomi di bawah pemerintahan Soeharto.
PRD sejak awal memang mengambil sikap oposisi terhadap pemerintahan Orde Baru.
Budiman selaku Ketua PRD pun pernah dicap sebagai ‘orang yang paling berbahaya’.
Saat terjadi insiden 27 Juli 1996, nama Budiman Sudjatmiko menjadi orang pertama yang dicari pemerintah atas tuduhan sebagai aktor intelektual di balik peristiwa tersebut. Akibatnya, ia dijatuhi vonis 13 tahun penjara dan mendekam di LP Cipinang, Jakarta Timur.
Maka selepas bebas dari bui, Budiman kemudian memilih melanjutkan studinya S2 dalam Ilmu Politik di Universitas London dan Hubungan Internasional di Universitas Cambridge.
Ia pun berhasil menyandang titel Master Ilmu Politik dengan tesis tentang politik Cina kontemporer dan Master Hubungan Internasional dengan tesis mengenai politik Klientelisme.
Kemudian, Budiman kembali ke Indonesia dan meneruskan kiprah politiknya meninggalkan PRD dan memilih bergabung dengan PDI Perjuangan.
Alasan menurutnya, PRD dan PDI Perjuangan memiliki kesamaan ideologi yaitu sama-sama membela masyarakat kecil.
Bersama PDI Perjuangan, Budiman berhasil memenangkan Pemilu 2009 sehingga terpilih sebagai anggota DPR RI. (TribunWow.com/Woro Seto)