Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jumat Rajab Terakhir, ini 4 Amalan yang Sebaiknya Kamu Lakukan Hari ini

Di penghujung minggu bulan Rajab ini, kita disunnahkan untuk memperbanyak amal ibadah, dan memperbaiki kualitas keimanan kita.

Editor:
Kolase TribunSumsel
Doa 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak terasa kita sudah memasuki minggu-minggu terakhir bulan Rajab.

Bulan yang termasuk salah satu bulan yang diistimewakan ini akan segera berakhir.

Di penghujung minggu bulan Rajab ini, kita disunnahkan untuk memperbanyak amal ibadah, dan memperbaiki kualitas keimanan kita.

a
 

Ada banyak amalan-amalan yang dapat kita lakukan di Jumat terakhir bulan Rajab.

Diantara amalan-amalan itu antara lain disunnahkan untuk memperbanyak sholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Adapun bacaan sholawat itu adalah seperti ini:

أحمد رسول الله محمد رسول الله

"(Ahmadu rasulullah muhammadur rasululllah).

Adapun manfaat dari membaca sholawat seperti yang tertera diatas sangat besar.

Seperti diterangkan dalam kitab Kanzun Najaah was Surruur Fil Ad'iyah Allatii Tasyrahush Shuduur karya Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds pada halaman 43 yang dikutip dari ngaji.web.id, artinya:

Diantara faedah-faedah: Sesungguhnya barang siapa pada akhir Jumat bulan Rajab, saat khatib berada di atas mimbar أحمد رسول الله محمد رسول الله(AHMADU RASUULULLAAH MUHAMMADUN RASUULULLAAH) sebanyak 35 X".

Maka tidak terputus dirham dari tangannya dalam setahun itu (Selalu punya uang banyak selama setahun)”.

Tak hanya itu, ada banyak amalan-amalan yang dapat kita kerjakan pada Jumat terakhir bulan Rajab.

a
Ilustrasi

Seperti yang telah diajarkan oleh Nabi kita Muhammad SAW, berikut beberapa amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan pada Jumat terakhir bulan Rajab.

1. Mandi sunnah Jum'at, berpakaian rapi dan wangi-wangian

Hari Jumat memang hari yang sangat spesial bagi Umat muslim, semua amal ibadah yang dilakukan pada hari jumat sangat bernilai di sisi Allah dan juga Rasulullah.

Karena hari Jumat merupakan hari rayanya umat Islam, maka disunnahkan untuk berpakaian yang rapi disertai wangi-wangian.

2.  Hari Jumat juga dapat dikatakan sebagai hari bersih-bersih, yakni bersih hati dan bersih badan.

Walaupun sebenarnya hari bersih-bersih itu seharusnya dapat dilakukan setiap hari.

Diantara bersih badan yaitu disunnahkan untuk memotong kuku dan bulu anggota badan seperti kumis dan bulu kemaluan.

3. Baca Surat Al Kahfi

Disunnahkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat karena manfaatnya sungguh besar.

Seperti sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat, maka cahaya akan menyinarinya di antara dua Jum’at”. (HR. al-Hakim).

4. Perbanyak sholawat Nabi

Dengan memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan di akhirat kelak akan mendapatkan syafaat nabi.

Itulah beberapa amalan di hari Jumat yang amat besar manfaatnya jika dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah Ta'ala.

Apalagi amalan itu dilakukan pada hari Jumat terakhir bulan Rajab, hingga menambah keistimewaan dari amalan itu sendiri.

DAHSYATNYA PUASA RAJAB

TRIBUNMANADO.CO.ID - Senin (19/3/2018) besok akan bertepatan dengan 1 Rajab 1439 Hijriyah.

Rajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islam qomariyah (hijriyah).

Peristiwa Isra Mi’raj  Nabi Muhammad  shalallah ‘alaih wasallam  untuk menerima perintah salat 5 waktu terjadi pada 27 Rajab ini.

Bulan Rajab juga merupakan satu di antara bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan.

Dalam tradisi Islam dikenal ada 4 bulan haram, ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan 1 bulan yang tersendiri, Rajab

Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan.

Tentang bulan-bulan ini, Alquran menjelaskan:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”.

Hukum Puasa Rajab

Hadis-hadis Nabi yang menganjurkan atau memerintahkan berpuasa dalam bulan- bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) itu cukup menjadi hujjah atau landasan mengenai keutamaan puasa pada bulan Rajab

Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda, "Puasalah pada bulan-bulan haram." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai Rasulallah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban.

Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang."

Menurut as-Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajabdan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.

Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadis sahih imam Muslim.

Bahkan  berpuasa di dalam bulan-bulan mulia ini disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan.

Nabi bersabda: “Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan  Rajab).

Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah).

Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan dan tiap minggu.

Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajabterkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram dan sya’ban.

Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Disebutkan dalam Kifayah al-Akhyar, bahwa bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadan adalah bulan-bulan haram yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab dan Muharram.

Di antara keempat bulan itu yang paling utama untuk puasa adalah bulan al-muharram, kemudian Sya’ban. Namun menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama setelah al-Muharram adalah Rajab.

Terkait hukum puasa dan ibadah pada Rajab, Imam Al-Nawawi menyatakan, telah jelas dan shahih riwayat bahwa Rasul SAW menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selama tak ada pelarangan khusus puasa dan ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).

Hadis Keutamaan Rajab

Berikut beberapa hadis yang menerangkan keutamaan dan kekhususan puasa bulan Rajab

Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajabbeliau berdoa, “Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HRImam Ahmad, dari Anas bin Malik).

"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."

Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana  berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."

"Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".

Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku." 

Sabda Rasulullah SAW lagi, “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ? ”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.

Niat Puasa Rajab

Adapun niat puasa di bulan Rajab adalah sebagai berikut:

‎نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa
Artinya: Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunnah karena Allah Ta'ala.(nu.or.id)

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved