Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Golkar Jaring Pemilih Milenial: Tetty ‘Lamar’ Putranya Maju DPR RI, Ini Figur yang Diusung

Pesta demokrasi Pemilu 2019 sudah di depan mata. Sebanyak 14 partai politik yang sudah ditetapkan sebagai peserta pemilu

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
ist
Ketua DPD Golkar Sulut Tetty Paruntu (tengah) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Pesta demokrasi Pemilu 2019 sudah di depan mata. Sebanyak 14 partai politik yang sudah ditetapkan sebagai peserta pemilu mendatang dengan nomor urutnya.

Sejak 26 Maret hingga 21 September 2018, sudah masuk tahap pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Partai Golkar di Sulawesi Utara tak mau ketinggalan. Parpol bernomor urut 4 ini membidik enam kursi di DPR RI. Untuk ke Senayan, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Sulut Christiany Paruntu menyiapkan sejumlah kader. Ada beberapa nama tokoh seperti Senator Marhany Pua, Aryanti Baramuli, Stevanus Vreeke Runtu, Djelantik Mokodompit dan Adrian Joppi Paruntu.

Figur terakhir ini menarik! Sebagai pendatang baru di dunia politik, nama Adrian langsung menggeberak. Cucu mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi Joppi Paruntu ini mulai ramai dibicarakan publik. Bahkan, di medis sosial seperti Facebook dan Instagram, nama Adrian sering jadi pembahasan hangat.

Tetty, sapaan akrab Ketua DPD I Golkar Sulut, mengakui ada aspirasi yang menginginkan Adrian mewakili Sulut di Senayan.

Ditambahkan Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulut Feryando Yoyo Lamaluta, Adrian diusung karena melihat latar belakangnya sebagai seorang anak muda yang punya prestasi otomotif di kancah nasional dan punya basis massa.

Saat ini, Golkar fokus untuk menjaring pemilih pemula yang identik dengan generasi milenial atau anak ‘zaman now'.

"Ada sekian persen pemilih pemula di Sulut, itulah kenapa kami tempatkan beberapa kader muda sebagai bakal calon legislatif baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi sampai ke tingkat pusat," ujarnya, Kamis (5/4/2018).

Kata Yoyo, Adrian juga merupakan pengurus DPP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Yoyo menampik kabar bahwa, Adrian diusung lantaran anak dari Tetty. "Itu nomor ke-101 jika ada pertimbangan 1 sampai 100. Jadi sekali lagi bukan karena Bung Adrian anak ketua kami," tegas Yoyo.

Adrian Paruntu dan Ibunya Tetty Paruntu
Adrian Paruntu dan Ibunya Tetty Paruntu (istimewa)

Sekali lagi, menurut Yoyo, karena pertimbangan anak mudanya, Adrian dijagokan merebut satu kursi ke DPR. Apalagi ia punya peluang mendulang suara terbanyak di Kabupaten Minahasa Selatan.

Dua periode menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Sulawesi Utara, Marhany Pua mengucapkan terima kasih kepada simpatisan.

"Saya sampaikan terima kasih kepada rakyat Sulut atas kepercayaan dan penugasan bagi saya untuk duduk sebagai Anggota DPD RI," ucapnya, belum lama ini.

Ir Marhany Pua
Ir Marhany Pua (dpd.go.id)

Meskipun kewenangan DPD agak terbatas, tapi banyak hal yang telah diperjuangkan untuk memajukan pembangunan di Sulut. Tentu masih banyak lagi yang perlu diperjuangkan.

"Bila saat ini saya terpanggil untuk berjuang di DPR RI, hal ini semata-mata untuk dapat memaksimalkan peran dan tugas politik dalam merespons aspirasi masyarakat Sulut. DPR memiliki kewenangan strategis dalam berbagai hal terkait dengan pengambilan keputusan politik terutama soal anggaran dan pembuatan undang-undang," kata mantan Ketua Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM ini.

Ia mengharapkan ke depan, Sulut akan menjadi daerah yang maju, rakyat sejahtera, unggul dalam pendidikan, pariwisatanya maju dan terbangunnya infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pada skala nasional, ia terpanggil untuk tetap menjaga agar ideologi Pancasila dengan semangat kebangsaan tetap hidup dalam dinamika ke-Indonesiaan.

Aryanti Baramuli Putri dalam suatu acara di Manado
Aryanti Baramuli Putri dalam suatu acara di Manado (TRIBUN MANADO/RIZKY ADRIANSYAH)

Target pembangunan, menurutnya, harus diperjuangkan secara efektif dan DPR merupakan lembaga strategis untuk memperjuangkan hal-hal tersebut.

"Karenanya, bila Tuhan berkenan dan saya diberi kesempatan oleh Golkar serta mendapat dukungan rakyat Sulut, maka saya siap untuk berjuang bagi kemajuan pembangunan Sulut melalui lembaga DPR RI. Terima kasih," pungkasnya.

Pua menjadi calon kuat untuk merebut satu kursi ke DPR RI karena ketokohannya sudah dikenal masyarakat Sulut. Apalagi hingga kini, mantan Direktur Politeknik Negeri Manado ini masih memiliki basis massa yang ril terutama di kalangan pemuda.

Stevanus Vreeke Runtu.
Stevanus Vreeke Runtu. (NET)

Tiga periode mengabdi sebagai senator, Aryanthi Baramuli pun mengincar DPR RI. "Terima kasih atas kepercayaan warga Sulut. Banyak pengalaman yang saya dapatkan selama menjadi anggota DPD," kata dia.

Mantan calon wali kota Bitung ini tak menampik jika namanya masuk sebagai bakal calon legislatif DPR RI dari Golkar. "Saya juga bersyukur masuk penjaringan di Golkar," kata dia.

Baramuli belum memberikan alasan kenapa berpindah ke DPR. "Hanya atas dorongan saya maju ke DPR RI," ujar putri mantan Gubernur Sulut AA Baramuli ini. 

Parpol ‘Besar’ Berebut Enam Kursi

Persaingan menuju Senayan dipastikan berlangsung ketat! Selain Golkar, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Gerindra dan Partai Amanat Nasional tak mau kalah. Lima partai ‘petahana’, yang punya kursi di DPR RI ini bakal bertarung habis-habisan.

Tak meluluh andalkan kader ‘petahana’, keempat parpol terakhir ini mulai mewacanakan mengusung figur baru yang lebih fresh. Sebut saja PDI Perjuangan yang akan menurunkan Adriana Dondokambey, Jantje Sajow, Herson Mayulu
dan Tonny Supit selain Jendry Keintjem serta Vanda Sarundajang.

Kemudian Demokrat bakal mengusung tokoh muda James Karinda disamping petahana EE Mangindaan. Gerinda ada nama Wenny Warouw. Kemudian PAN yang diperkirakan mengusung Bara Hasibuan.

Wakil Ketua I DPD Golkar Sulut Feryando Yoyo Lamaluta mengatakan, partainya menargetkan 450 ribu suara pemilih di Nyiur Melambai.

Golkar menempatkan kader potensial seperti Aryanthi Baramuli, Adrian Paruntu, Marhany Pua, Stevanus Vrekee Runtu sebagai bakal calon anggota DPR RI. "Target dua kursi dari enam kursi yang diperebutkan ke DPR RI sudah realistis bagi Golkar," kata dia.

Saat ini, nama bakal calon legislatif dari Golkar Sulut sedang berproses di DPP. Nantinya bila sudah keluar, Yoyo menyebut akan segera mengumumkan ke masyarakat.

Namun beberapa nama itu masih menjadi Daftar Caleg Sementara (DCS) dan kemudian berproses lagi untuk menjadi Daftar Caleg Tetap (DCT). Ia meminta seluruh kader Golkar di manapun berada untuk merapatkan barusan jelang pilpres dan pilcaleg tahun 2019. Semuanya harus bahu membahu untuk mendukung setiap arahan dari pengurus. 

Caleg Harus Punya Kemampuan Lobi

Ferry Liando
Ferry Liando (TRIBUN MANADO/FINNEKE WOLAJAN)

Ferry Liando, Dosen Fisip Unsrat  mengatakan, figur calon legislatif tak sekadar tokoh. Harus memiliki kemampuan berpolitik dengan baik. Harus memiliki kemampuan argumentasi dengan baik, memiliki jaringan luas, memiliki kedekatan baik dalam internal maupun eksternal parpol.

Kemampuan itu menjadi wajib. Karena perjuangan politik tidak hanya memenuhi kepentingan parpol, namun juga untuk memenuhi kepentingan daerah sebagai daerah pemilihan. Diharapkan utusan Sulut tak hanya jadi pajangan di sana (Senayan).

Tidak ada reaksi, tanpa argumentasi, tanpa lobi. Akhirnya Sulut tidak dapat keuntungan ketika mengutus politikus ke DPR. Oleh karena itu, bagi setiap anggota legislatif yang hendak mencalonkan diri kembali, sebaiknya membuat pertanggungjawaban publik sebelum mencalonkan kembali.

Pertanggungjawaban itu memuat bukti yang telah dilakukan berdasarkan janji kampanye pada pemilu tahun 2014. Apakah janji kampanye itu benar dilaksanakan atau tidak. Kalau janji kampanye itu tidak mampu dilaksanakan sebaiknya memberi kesempatan kepada calon yang lain.

Menjadi anggota legislatif sejatinya harus ada bukti yang diperjuangkan bagi kepentingan publik di dapil masing-masing. Tidak boleh ketika terpilih, lalu tidak ada yang dilaksanakan. Ini juga harusnya menjadi evaluasi bagi setiap parpol untuk mempertimbangkan mencalonkan kembali bagi kader yang tidak memberi kontribusi bagi dapilnya.

Bukti yang bisa dipertanggungjawabkan adalah apakah setiap anggota legislatif memiliki sesuatu yang berhasil diperjuangkan. Sehingga upayanya melahirkan sebuah kebijakan atau program yang ditetapkan pemerintah. Kemudian bisa memberi manfaat bagi kepentingan publik terutama di dapilnya.

Adakah kebijakan anggaran yang sempat diperjuangkan pada kebijakan pemerintah, sehingga membantu pembagunan infrastruktur publik seperti pelabuhan, jembatan, rumah sakit, sekolah atau layanan publik lainnya.

Sebab mereka dipilih pada pilcaleg tahun 2014 dengan harapan dapat memperjuangkan sebagaimana harapan publik. Dibutuhkan kesadaran moril bagi setiap politikus yang tidak memiliki kemampuan memperjuangkan kepentingan publik untuk memberi kesempatan kepada politisi lain.

Kumaat Realistis, Mantiri Deklarasi ke DPD

Pemilu 2019 diramaikan dengan masuknya sejumlah politikus muda. Sebut saja Ketua DPD Partai Hanura Sulut, Jackson Andre W Kumaat. Mantan Ketua KNPI Sulut ini menargetkan partainya punya satu fraksi di DPRD Sulut.

hanura sulut jackson kumaat
hanura sulut jackson kumaat (ist)

Demi merebut harapan itu, pengusaha muda ini rela 'turun gunung' untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon anggota legislatif Daerah Pemilihan Manado untuk DPRD Sulut.

Menurutnya, target ini terukur dan realistis. Alasannya pilkada tahun 2010, saat ia menjadi calon wali kota Manado dan Pemilu 2014 saat maju ke DPR RI dari Partai Demokrat adalah merupakan pengalaman politik yang berharga.

Lexi Mantiri
Lexi Mantiri (ISTIMEWA)

"Saya sudah delapan tahun berpolitik di Manado, jadi selama itu saya sudah bisa mengukur konstituen," kata suami dari Sisca Cicelia ini.

Tak hanya legislatif, perebutan kursi senator (DPD RI) ikut meramaikan pesta demokrasi. Lexi Mantiri menyatakan diri akan maju untuk DPD. Kesiapan maju ini diterima tribunmanado.co.id, Selasa (20/3/2018) melalui pesan WhatsApp.

Deklarasi pencalonan, kata Lexi, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41, Minggu (18/3/2018) bersamaan bakti sosial berupa pemeriksaan mata, pemberian kaca mata dan donor darah Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sulut.

"Saya Lexi Mantiri, SS dengan penuh kerendahan hati, dan dengan segala keterbatasan dan kelemahan saya, izinkan saya memohon doa restu dan dukungan untuk pencalonan sebagai bakal calon anggota DPD RI Dapil Sulut periode 2019-2024. Saat ini saya bersama teman-teman sedang mengumpulkan dukungan foto kopi KTP dan tanda tangan formulir.

Semoga persyaratan untuk menjadi calon bisa terpenuhi. Terima kasih atas segala bentuk dukungan dari teman-teman semua. Semoga Tuhan memberkati kita sekalian." Demikian bunyi pernyataan Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sulut ini. (war/dru/dma)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved