Wakapolres Lombok Tengah Tembak Kepala Adik Ipar 3 Kali dan Kemaluan 3 Kali Hingga Tewas!
Menurut Kapolda kuat duggan motif pelaku tega menembak korban hingga tewas karena dendam. ...
Baca: TRAGIS! Oknum Perwira Polisi Tembak Adik Ipar Hingga Tewas, Ini Kronologinya!
"Aku pikir mercon, jadi enggak peduli tadi. Tadi habis salat tak enak badan golek-golek di rumah," kata Juraidah (75) warga sekitar saat ditemui Tribun Medan.
Kediaman Juraidah tepat di sebelah tempat kejadian perkara (TKP). Tapi ia tidak mengetahui peristiwa penembakan itu.
Bahkan, dia keluar rumah saat mendengar ada keramaian di lokasi.
Tidak hanya itu, dia juga mengaku lupa berapa kali suara letusan. Namun suara itu terdengar begitu keras.
Selain itu, ia tak ingin membeberkan identitas korban penembakan.
"Saya tidak begitu tahu nama korbannya. Soalnya jarang ketemu. Tapi mereka sekeluarga orang baik kok. Kalau istrinya kerjanya guru," ujarnya.
Tidak lama kemudian, petugas kepolisian membawa seorang perempuan dari sebuah warung.
Besar dugaan perempuan itu bernama Sutini alias Heni, istri dari Zumingan alias Zun, korban penembakan.
Heni memasuki rumah dibopong oleh dua oknum polisi berpakaian preman.
Sedangkan, balita yang digendongnya menjerit histeris.
Setiba di depan rumah Heni nyaris pingsan.
"Ini rumah orangtuanya Pak F (Fahrizal), mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan. Sekarang tugas di Lombok. Adiknya yang paling kecil tinggal di sini bersama orangtuanya mereka," kata seorang warga berkacamata saat ditemui di depan rumah.
Kini jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut.
Terlihat beberapa petugas langsung mengavakuasi jasad dengan menggunakan kain dan tandu.
Sementara itu, personel kepolisian telah memasang garis polisi di depan rumah. (Jefri Susetio/Tribun Medan)