Tradisi Ceng Beng di Manado, Umat Tridharma Undang Warga Makan Bersama
Puluhan warga langsung menyerbu masuk Klenteng Ceng Beng Su di kawasan pekuburan Cina Paal Dua, usai sembahyang Ceng Beng
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
"Pada jalan keliling kubur, umat mengundang arwah dari kuburan sini, teling serta maumbi untuk gabung, berpesta bersama," beber dia.
Menurut Sondakh, pada sembahyang, umat mendoakan agar berkat yang dibawakan umat bisa terbagi dengan baik pada para leluhur.
Usai sembahyang, barang sesembahan biasanya dibagikan pada warga.
Namun ia menyesalkan insiden pencurian dompet aparat kala terjadi aksi saling dorong warga dengan aparat di pintu klenteng.
"Kami sesalkan peristiwa itu," kata dia.
Ceng Beng juga memberikan keuntungan pada sejumlah warga.
Selain makanan yang diberikan, warga juga ketiban rezeki dengan pekerjaan dadakan.
"Makanan jualan saya jadi laku," kata Umi seorang warga.
Sebut Umi, suaminya beroleh pekerjaan dadakan selama ceng beng yakni perbaikan kubur.
"Omzetnya jutaan rupiah," kata dia.
Rita warga lainnya mengaku sudah sejak kecil terbiasa menyaksikan acara Ceng Beng.
Sebut perempuan berusia 50 tahun ini, Ceng Beng tahun ini makanannya lebih banyak.
"Mungkin banyak berkatnya," kata dia.