Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Edisi Minggu Smart Woman

Michaela Paruntu: Pembina dan Remaja Harus Jadi Teladan

Menjadi Penatua Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM adalah pemberian Tuhan bagi Dokter Michaela Elsiana Paruntu

Penulis: Finneke | Editor: Aldi Ponge
KOLASE TRIBUNMANADO/ISTIMEWA
Dokter Michaela Elsiana Paruntu 

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Menjadi Penatua Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM periode 2018 - 2021 adalah pemberian Tuhan bagi Dokter Michaela Elsiana Paruntu, MARS. Ia begitu bersyukur atas berkat Tuhan ini.

"Bukan kekuatan sendiri, tapi karena kekuatan Tuhan. Waktu hari pemilihan saya nothing to lose. Terpilih atau tidak, saya tetap melayani sebagai penatua," ujarnya saat berbincang dengan Tribun Manado, Kamis (29/3).

Micha, demikian ia disapa, berpegang pada perkataan Alkitab, bahwa Tuhan tak melihat rupa, Tuhan melihat hati. Itu yang terus ia pegang, hingga akhirnya terpilih.

Program KPRS Sinode tahun 2018 ini sudah jalan, Micha dan komisinya tinggal menjalankan program komisi lama. Namun pada program 2019 nanti, Micha akan menyesuaikan berbagai program yang ada.

"Mungkin ada program lama tetap jalan, ada yang akan kami evaluasi. Kami sesuaikan dengan kebutuhan. Tinggal lihat nanti di konsultasi sinode nanti. Yang pasti akan menampung aspirasi tiap wilayah," ucap Penatua Jemaat Immanuel Ranowangko, wilayah Tanawangko II ini.

Micha menyadari, tantangan Remaja GMIM saat ini semakin besar. Micha menyebut kondisi itu remaja zaman now. Menghadapi itu bukan hanya KPRS, namun seluruh komisi dan pembina remaja semua aras.

"Teen for Christ tetap jalan, tapi visi saya remaja dan pembina remaja harus jadi teladan. Menghilangkan hal negatif itu tak mungkin, tapi kita mencoba menekan itu," ucapnya.

Program KPRS GMIM tak hanya beribadah saja, namun ada pula kegiatan untuk menyalurkan bakat seni dan olahraga. Ada sembilan kelompok kerja yang juga menaungi berbagai bidang.

"Ada program beasiswa untuk remaja GMIM. Akan ada pertukaran remaja GMIM di tanah Minahasa dengan remaja GMIM di Amerika. Memang tak banyak, paling hanya beberapa remaja. Ini untuk saling belajar, memotivasi remaja untuk belajar," ucapnya.

Micha yang kesehariannya sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi mengaku fokus pada pelayanannya sebagai penatua. Namun jika Tuhan memberikan tanggungjawab lainnya, ia akan menjalankan itu.

"Jiwa saya melayani pada masyarakat. Saya di PMI, melayani masyarakat. Sejak kecil saya juga telah diajarkan politik. Orangtua saya selalu ajarkan jangan mengingat kebaikan kita pada orang lain. Itu yang orangtua saya buat dan kami anak-anak merasakan berkat Tuhan tak terhingga dalam keluarga kami," ucap Micha. (fin)

Wisata kuliner bersama suami

Micha mengaku membagi waktu antara pelayanan, pekerjaan dan keluarga adalah yang tersulit. Namun sejak ia mengikuti katekisasi pelayan, pendeta telah menyampaikan itu padanya.

Di tengah kesibukannya, ia selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu dengan suami dan anaknya. Apalagi suaminya, James Arthur Kojongian legislator Golkar di DPRD Minahasa juga punya waktu yang sibuk.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved