AS Perketat Kunjungan Turis: Wajib Lapor Akun Sosmed, Ekstraduksi Hacker, Bos FB Bilang Begini
Para pendatang yang ingin memasuki wilayah AS akan diwajibkan untuk melaporkan akun media sosial mereka
"Kami bertekad untuk melakukan apapun untuk mengatasi ancaman ini," tambahnya.
Sebanyak 80.000 postingan tersebut diunggah antara Juni 2015 hingga Agustus 2017.
Mayoritas postingan berfokus pada pesan sosial dan politik yang bersifat memecah belah, seperti mengenai hubungan ras dan hak kepemilikan senjata.
Sky News menulis, detil dari laporan Facebook akan dirilis dalam testimoni tertulis dan diserahkan ke Kongres sebelum rapat komite dilakukan pada pekan ini.
Komite Kongres tersebut tengah menginvestigasi dugaan upaya Rusia dalam menyebarkan informasi yang salah menjelang beberapa bulan sebelum pemilu presiden AS.
Namun, pemerintah Rusia membantah tuduhan itu.
Sementara, Twitter sudah menyampaikan ke Kongres terkait temuan 2.752 akun yang terkait dengan agensi yang sama asal Rusia.
Kemudian, Twitter menangguhkan akun-akun tersebut dan menyerahkan rinciannya ke penyidik Kongres. Ada sekitar 1,4 juta tweet otomatis mengenai pemilu AS.
Dalam testimoni tertulis, Twitter menyampaikan aktor canggih manipulasi unggahan seputar pemilu merupakan tantangan baru.
Media sosial berlambang burung biru itu bahkan ingin bertemu dengan orang tersebut.
Pejabat eksekutif Facebook, Twitter, dan Google Alphabet dijadwalkan hadir sebelum tiga komite kongres pada pekan ini.
Kehadiran mereka terkait dugaan penyebaran informasi yang salah oleh Rusia sebelum dan sesudah pemilihan presiden AS 2016.
Trump dan Rusia
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah mencopot James Comey dari jabatannya sebagai Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI).
Beberapa hari sebelum pemecatan, Comey mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa dia telah menghubungi Departemen Kehakiman.