BPJS Ketenagakerjaan Targetkan Kepesertaan Lintas Agama

Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Manado menargetkan kepesertaan program lintas agama di Sulawesi Utara (Sulut).

"Pada 2018 kami menargetkan tenaga kerja di semua agama," ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Manado Asri Basir di Manado, Minggu (11/3/2018).

Dari semua agama yang diakui di Indonesia diperkirkaan jumlah tenaga kerjanya mencapai puluhan ribu di Sulut.

Sebagai tahap awal pihaknya sudah mendatangi pimpinan agama yang ada di Sulut dengan menjelaskan program BPJS Ketenagakerjaan. "Kami sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pimpinan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI)," ungkapnya.

Dari Sinode GMIM akan menindaklanjutinya dengan menyebarkan surat edaran ke semua jemaat, agar mengikutsertakan program BPJS Ketenagakerjaan kepada semua majelis jemaat dan pekerja gereja.

"Kami berharap agar pekerja di GMIM dan GPdI menjadi pekerja," katanya.

Untuk pekerja dari agama yang diakui di Indonesia yang ada di Sulut diperkirakan berjumlahbl 32 ribu orang. Khusus di wilayah GMIM sebanyak 25 ribu pekerja dan GPdI sebanyak 3 ribu.

Pekerja tersebut nantinya akan masuk dalam program Jamin Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), dengan iuran sebesar Rp10.800 per bulan. Mengacu kepada gaji sebesar Rp2 juta," ungkapnyan

Jika pekerja tersebut mengalami kecelakaan kerja akan ditanggung semuanya oleh BPJS-TK sampai bisa bekerja kembali.

Namun, jika mengalami kecelakaan kerja dan meninggal akan mendapatkan santunan 48 kali gaji yakni sebesar Rp168 juta. Jika hanya mengalami kematian mendapatkan santunan sebesar Rp24 juta.

Pihaknya berharap jaminan ini bisa dimanfaatkan maksimal oleh para pekerja