Berawal dari Bermain Jailangkung, Begini Kronologi Pembunuhan Sadam Polapa Warga Bersehati
Kronologi kejadian, sekira pukul 03.00 wita, Minggu (4/3/2018) tersangka Novri sedang bermain jailangkung.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Siti Nurjanah
Saat itu juga, tersangka Ale dan TUS (19) warga yang sama dengan tersangka Novri berpapasan dengan korban yang telah berlumurann darah dibelakang Masjid Darusalam Sindulang.
Bukannya lari, korban malah menggertak para tersangka dengan sajam yang ada di pinggangnya.
Rupanya korban hanya sekedar menggertak. Pasca mengetahui tidak ada sajam ditangan korban, tersangka TUS langsung menganiaya korban dengan cara memukuli korban ke arah dada korban, tak mau mati sia-sia, korban melarikan diri ke arah tempat kos yang berada di belakang Masjid.
Tak mau korban lolos, Ale dan TUS langsung mengejar korban, dan ketika dikejar saat itu juga korban terjatuh di depan toilet kos.
Pada saat itulah TUS mengambil sebatang balok kayu yang ada ditempat tersebut dan langsung memukul berulang kali kearah tubuh korban.
Pada saat bersamaan, Ale mencabut pisau yang dibawa nya dan langsung menikam tubuh korban tepatnya di kaki kiri sebanyak tiga kali.
Melihat sudah banyak orang yang datang ke lokasi kejadian, kedua tersangka langsung tumingkas dan meninggalkan korban yang masih dalam keadaan hidup.
Korban kemudian diperbantukan warga untuk dibawa ke Rumah Sakit Islam Sitty Maryam untuk mendapatkan pertolongan.
Sayangnya akibat banyaknya darah yang keluar, korban meninggal dunia dalam perjalanan.
Kapolresta Manado, Kombes Pol FX Surya Kumara tak menampik kejadian tersebut.
"Iya jadi memang benar hari ini (Senin), kami Polresta Manado menerbitkan release penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama di Sindulang yang akhirnya menewaskan Saudara Sadam Polapa (35), Warga Bersehati, Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, pada (4/3/2018) sekira pukul 03.30 wita," beber Kapolresta kepada sejumlah awak media di Lobby SPKT Mapolresta Manado, Senin (5/3/2018) sore.