Ungkap Rahasia Tang Sin, Pengurus Klenteng: Tuhan Memberkati Manado
Sosok tang sin tak asing lagi bagi warga Kota Manado. Namun sedikit yang belum mengetahui makna tang sin sesungguhnya.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok tang sin tak asing lagi bagi warga Kota Manado. Namun sedikit yang belum mengetahui makna tang sin sesungguhnya.
"Ada yang mengira itu cuma pamer saja, padahal ada makna religi di dalamnya.
Contoh gerakan memotong tubuh, itu sebenarnya adalah bentuk penebusan dosa oleh Tuhan terhadap manusia, agar manusia dijauhkan dari segenap bencana serta hal jahat.
Lewat tang sing, Tuhan memberkati Manado, bukan hanya penganut Tridharma saja tapi seluruh umat manusia," kata Ferry Loho, Ceng It Thay Seng Bio Karame, Rabu (28/2/2018).
Sebut Ferry, tang sin adalah perantara manusia untuk bertemu dengan para dewa utusan Tuhan. Dibebenya, ada dua cara menjadi tang sin.
Pertama lewat cara alami. "Orang ini sudah secara alami, tugas kami sebagai ceng it adalah membimbingnya," beber dia. Cara kedua adalah dengan dipilih.
Dikatakannya, orang tersebut dipilih ceng it setelah melihat kesehariannya yang berlalu baik. "Nah, bisa atau tidak orang ini nanti dewa yang memutuskan lewat poa pwe, jika disetujui maka ceng it akan membimbingnya," kata dia.
Sebut dia, orang terpilih tersebut akan menjalani puasa selama 49 hari serta dikurung. Hal tersebut agar dewa benar menyatu dengan badannya. “Dia harus rajin sembahyang serta membaca kitab suci," ujar dia.
Menurut dia, para tang sin harus menunjukkan perilaku baik dalam kesehariannya.
"Tang sin itu hanya manusia yang punya banyak kelemahan, tapi setidaknya ia harus menjauhi hal tercela," kata dia.
Jika perbuatan tang sin sudah begitu tercela hingga mempermalukan klenteng, bahkan agama, maka ceng it akan menegurnya. Jika tidak jera juga, tang sin bisa diberhentikan dari tugasnya.
"Dan yang utama dia harus menganut kepercayaan Tridharma," ujar dia.
Jelang cap go meh, para tang sin harus berpuasa tidak makan makanan yang bernyawa (cia cai). Para tang sin juga harus menjauhkan diri dari perbuatan tercela.
Meski berat, namun banyak yang ingin jadi tang sin.
Hal itu dibeber Albert Manua, dari Klenteng Hok Tek Cen Sin.
"Banyak yang ingin menjadi tang sin," beber dia.
Kata Albert, banyak pula yang gagal karena sangat berat prosesnya.
Ia bercerita, seseorang yang hendak menjadi tangsin tiba-tiba mengundurkan diri karena mengaku melihat macan.
"Dia orang Matungkas, lantas teriak mande-mande," ujar dia.
Menurut Albert, yang dialami orang itu sesungguhnya adalah upaya pemurnian dari para dewa. "Karena tubuh kasar itu akan menyatu dengan para dewa," ujarnya.
Dikatakan Albert, siapapun bisa menjadi tang sin. Syarat utamanya adalah pemberian diri. "Itu yang utama, setelah itu minta persetujuan istri, kalau belum menikah minta persetujuan orang tua, setelah itu barulah diserahkan pada ceng it," kata dia.
Ia membeber, pihaknya masih akan melakukan rapat dengan pengurus untuk memastikan partisipasi dalam cap go meh nanti.
Sementara itu, cocah wanita itu menurut saja ketika tangannya diraih tang sin Klenteng Kwan Kong, Rabu kemarin. Tang sin kemudian menulis sesuatu di telapak tangannya itu dengan kuas.
Ia tak meronta meski proses itu cukup memakan waktu.
Sang kekek yang mendekap bocah itu, mengucapkan terima kasih dengan menyatukan kedua lengan di dada, setelah tang sin menunaikan tugasnya pada si bocah.
Sedang bocah itu menatap telapak tangannya yang kini bertuliskan huruf berwarna merah. Hari itu berlangsung sembahyang memperingati kemuliaan Kwan Seng Ta Tie di Kelenteng Kwan Kong.
Seusai sembahyang, diadakan pelayanan terhadap umat oleh Tangsin Klenteng itu. Umat berjajar untuk beroleh pelayanan.
Anak-anak didahulukan. Tangsin duduk di atas sebuah kursi.
Di hadapannya meja dengan kertas kuning, serta sebuah wadah kecil.
Beberapa anak mendapat tulisan di telapak tangan. Lainnya beroleh goresan di dahi. Ada pula anak-anak yang ketakutan, lantas mendapat goresan di tengkuk.
Beberapa orang tua yang sakit juga mendapat pelayanan Tangsin.Tangsin meraba bagian tubuh yang sakit, kemudian mengolesi bagian tubuh tersebut dengan kuas.
Umat lainnya bertanya tentang berbagai masalah kepada tang sin yang sudah dimasuki dewa.
Tang sin menjawabnya dengan menulis di atas kertas kuning.
Johan Wakil Ketua Klenteng Kwan Kong mengatakan, tang sin melakukan pelayanan kepada umat di hari kemuliaan Kwan Seng Ta Tie.
"Ada yang sakit, minta dilancarkan usahanya, sedang anak anak mendapat berkat perlindungan," kata dia.
Menurut Johan, warga umum juga bisa dilayani asalkan bersedia. Ungkap Johan, Kwan Kong adalah panglima perang di zaman tiga kerajaan yang beroleh kemuliaan dengan diangkat sebagai dewa.
Kwan Kong memiliki sifat berani, welas asih, bijaksana, setia dan jujur. Disebutnya, Kwan Kong akan turun pada hari goan xiau nanti untuk membasmi kejahatan di muka bumi.
Ungkap Johan, pada kesempatan itu, juga diadakan ritual asah pedang dan peralatan yang akan digunakan pada pelaksanaan cap go meh nanti. "Kami akan menurunkan seorang Tangsin dengan dua kio," kata dia.
Rohaniawan Klenteng Altar Agung Soei Ronny Loho mengatakan, pedang yang diasah pada Rabu siang
akan "dites" ketajamannya oleh para Tangsin pada Rabu malam.
Beber Ko Cong - panggilan akrabnya -, pihaknya akan menampilkan tiga tang sin saat cap go meh nanti. (art)